Bursa Saham Asia di Level Terendah dalam 10 Bulan



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Bursa saham Asia turun dari level terendahnya dalam 10 bulan karena sentimen kekhawatiran atas kenaikan suku bunga.

Jumat (29/9), Indeks MSCI yang mencakup saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,59%, tetapi tidak jauh dari level terendah dalam 10 bulan yang dicapai pada Kamis (28/9).

Indeks MSCI ini diperkirakan turun 5% pada periode Juli-September, yang merupakan kinerja kuartalan terburuk sejak penurunan sebesar 13,6% pada periode sama tahun lalu.


Jumat (29/9), Indeks Nikkei Jepang melemah 0,10%, sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,21%.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,64%. Sementara, pasar Tiongkok tutup karena hari libur.

Baca Juga: Ini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham RHB Sekuritas

Fokus investor akan tertuju pada sektor properti Tiongkok setelah China Evergrande Group mengumumkan pendirinya sedang diselidiki atas dugaan "kejahatan ilegal".

Sementara itu, data menunjukkan perekonomian Amerika Serikat (AS) mempertahankan laju pertumbuhan yang cukup solid pada kuartal kedua dan aktivitas tampaknya meningkat pada kuartal ini. Namun penutupan pemerintahan dan pemogokan yang terus berlanjut oleh para pekerja otomotif meredupkan prospek ekonomi AS di sisa tahun 2023.

“Selama konferensi pers The Fed baru-baru ini, (Ketua The Fed Jerome) Powell menyebutkan bahwa meskipun The Fed tidak menargetkan tingkat PDB riil, mereka mengevaluasi apakah hal tersebut menimbulkan risiko dalam mencapai target inflasi 2%,” kata Ryan Brandham, kepala pasar modal global, Amerika Utara di Validus Risk Management seperti dilansir Reuters.

“Dari perspektif ini, angka PDB AS saat ini tidak dipandang sebagai ancaman yang signifikan dan mungkin memberikan sedikit kenyamanan dalam lingkungan inflasi yang mengkhawatirkan,” imbuh Brandham.

Investor sekarang akan mengalihkan perhatian mereka ke indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS yang diumumkan, Jumat (29/9), untuk melihat pandangan terbaru mengenai inflasi AS.

Kenaikan imbal hasil US Treasury baru-baru ini ke level tertinggi dalam 16 tahun telah membayangi pasar saham. Ditambah sikap hawkish Federal Reserve pada minggu lalu juga membebani sentimen risiko.

Presiden Federal Reserve Bank of Richmond Thomas Barkin mengatakan pada hari Kamis bahwa keputusan bank sentral AS untuk mempertahankan suku bunga awal bulan ini adalah langkah yang tepat, dan tidak jelas apakah diperlukan perubahan kebijakan moneter lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat 0,33% ke Level 6.960 pada Jumat (29/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat