KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia goyah di tengah penurunan tajam harga emas dan minyak pada perdagangan Senin (9/8). Sementara dolar bertahan di dekat level tertinggi empat bulan setelah laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang solid, mengangkat imbal hasil obligasi. Melansir Reuters, Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1%. Liburnya bursa Tokyo dan Singapura membuat kondisi perdagangan tipis. Asal tahu, Harga emas secara tiba-tiba turun setelah sentuh US$1.750, memicu penjualan stop loss membawanya ke level US$1.684 per ons troi. Terakhir turun 2,2% pada $1.723.
Baca Juga: Kinerja indeks saham BUMN loyo, ini pemberatnya Sedangkan, harga minyak Brent merosot hampir 2% karena kekhawatiran penyebaran varian Delta akan mengurangi permintaan perjalanan. Data perdagangan China yang keluar selama akhir pekan di bawah perkiraan, meskipun angka yang akan dirilis Senin nanti seharusnya menunjukkan inflasi bukan penghalang untuk lebih banyak stimulus kebijakan. Senat AS hampir meloloskan paket infrastruktur senilai US$ 1 triliun, meskipun seorang anggota parlemen Republik menahan pemungutan suara pada hari Minggu. Investor masih menilai apakah laporan penggajian AS yang kuat pada hari Jumat akan membawa Federal Reserve selangkah lebih dekat untuk mengurangi stimulusnya. "Tidak ada banyak ketidaksepakatan tentang pengumuman pengurangan yang terjadi antara September-Desember diikuti oleh pengurangan aktual antara November dan Januari," kata Rodrigo Catril, analis senior FX di NAB. Namun, laju penurunan masih di udara dan akan memutuskan kapan kenaikan suku bunga yang sebenarnya datang, katanya. Baca Juga: Ekonomi tumbuh 7,07% di kuartal II, begini dampaknya ke IHSG di kuartal III