KONTAN.CO.ID - Pasar saham Asia Pasifik sebagian besar dibuka melemah pada Senin (24/3/2025) seiring mendekatnya tenggat waktu penerapan tarif timbal balik oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2 April 2025. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,37%. Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,36%, sementara Kosdaq turun tipis 0,05%. Sebaliknya, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,28% saat pembukaan, dengan Topix mencatat kenaikan 0,13%. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong terakhir diperdagangkan di level 23.657, lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 23.689,72.
Baca Juga: Bursa Saham Asia-Pasifik Bervariasi Jumat (27/12) Pagi, Pasca Libur Natal Sementara itu, Perdana Menteri China, Li Qiang, pada akhir pekan memperingatkan meningkatnya ketidakstabilan global dan mendorong negara-negara untuk membuka pasar serta memperluas peluang bagi perusahaan. Di pasar AS, kontrak berjangka saham menunjukkan tren positif, mengindikasikan potensi perpanjangan kenaikan ekuitas baru-baru ini. Pada perdagangan Jumat (29/3), tiga indeks utama AS ditutup menguat. S&P 500 naik 0,08% menjadi 5.667,56, mengakhiri penurunan empat minggu berturut-turut yang dipicu kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan, resesi, dan volatilitas saham teknologi berkapitalisasi besar. Baca Juga: Bursa Saham Asia Lesu, Dolar Melemah Jelang Libur Thanksgiving ASNasdaq Composite menguat 0,52% ke level 17.784,05, sementara Dow Jones Industrial Average naik 32,03 poin atau 0,08% ke 41.985,35.