KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia-Pasifik tergelincir pada perdagangan Rabu (15/6) pagi. Mengikuti jejak penurunan Wall Street semalam karena S&P 500 jatuh lebih dalam ke wilayah bear market. Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir pada awal perdagangan dan indeks Topix turun mendekati 0,1%. Kospi Korea Selatan turun 0,17%. Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,29%. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,05% lebih rendah.
Sejumlah data ekonomi China, termasuk produksi industri dan penjualan ritel untuk Mei, akan dirilis pada hari Rabu ini. Semalam di Wall Street, S&P 500 jatuh lebih dalam ke wilayah pasar bearish, turun 0,38% menjadi 3.735,48. Dow Jones Industrial Average turun 151,91 poin atau 0,5% menjadi 30.364,83. Nasdaq Composite yang berteknologi tinggi mengungguli, naik 0,18% menjadi sekitar 10.828,35. Pergerakan di Amerika Serikat (AS) terjadi karena imbal hasil US Treasury naik lagi karena investor mengantisipasi kebijakan pengetatan yang lebih agresif dari Federal Reserve. Bank Sentral AS itu yang akan mengumumkan keputusan suku bunga terbarunya Rabu malam . Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Jelang Rapat The Fed Yield US Treasury 10-tahun terakhir berada di level 3,4424% - turun dari 3,48%, tertinggi 11-tahun yang dicapai pada hari Selasa. Tingkat 2 tahun berada di 3,391%. Hasil bergerak berbanding terbalik dengan harga. Kurva imbal hasil US Treasury 2-tahun dan 10-tahun terbalik sebentar awal pekan ini karena posisi investor untuk pengetatan kebijakan moneter yang berpotensi agresif untuk menjinakkan inflasi. Inversi kurva imbal hasil dipantau secara ketat oleh para pedagang dan sering dipandang sebagai indikator potensi resesi di masa depan.