KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia mencatatkan performa terbaik dalam 12 pekan terakhir pada Jumat (8/11). Didorong oleh penguatan signifikan di sektor perbankan, setelah bank sentral negara tersebut mempertahankan suku bunga pinjaman di level tertinggi dalam 12 tahun pada awal pekan ini. Indeks acuan S&P/ASX 200 ditutup naik 0,8%, melonjak 2,2% dalam sepekan - pencapaian terbaik sejak pekan yang berakhir 16 Agustus lalu.
Baca Juga: Australia Melarang Anak di Bawah 16 Tahun Mengakses Media Sosial, Ini Alasannya Reserve Bank of Australia (RBA) tetap belum yakin bahwa perekonomian siap untuk pemangkasan suku bunga, meskipun inflasi telah turun ke level terendah lebih dari tiga setengah tahun pada kuartal ketiga. Sektor keuangan mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 3,6%, di mana perbankan umumnya mendapat keuntungan dari lingkungan suku bunga yang tinggi. Saham Commonwealth Bank of Australia, bank terbesar di negara tersebut, naik 3,6%. Sementara saham ANZ menguat 3,4% selama sepekan. "Penilaian kami menunjukkan bahwa RBA ingin melihat setidaknya satu data kuartalan lagi dengan inflasi yang lebih rendah sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga," tulis UBS dalam catatannya.
Baca Juga: Bursa Saham Australia Ditutup Turun Selasa (5/11), Setelah RBA Pertahankan Suku Bunga "Karenanya, waktu paling awal bagi RBA untuk melakukan pemangkasan suku bunga pertama adalah setelah data inflasi kuartal keempat 2024, yang diterima menjelang pertemuan pada Februari 2025." Sektor pertambangan naik 0,3% dalam sepekan. Saham BHP Group, Rio Tinto, dan Fortescue masing-masing meningkat antara 1,4% dan 0,3%. Saham-saham emas naik 2,2% pada Jumat setelah mengalami aksi jual tajam pada sesi sebelumnya, sementara saham energi bergerak turun mengikuti penurunan harga minyak.
Di antara saham individu, Sigma Healthcare melonjak sekitar 24% pekan ini setelah regulator persaingan usaha Australia menyetujui merger senilai A$8,8 miliar dengan perusahaan apotek diskon Chemist Warehouse pada Kamis. Sebaliknya, Domino's Pizza Enterprises merosot 8,8% dalam sepekan, mencatatkan performa terburuk sejak awal Agustus, setelah CEO jangka panjangnya, Don Meij, mengundurkan diri pada Selasa. Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik 1,5%, ditutup di 12.770,33. Indeks ini mencatatkan kenaikan 1,7% dalam sepekan, menjadi performa terbaik sejak pekan yang berakhir 11 Oktober. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto