Bursa Saham Australia Ditutup Mendatar Rabu (18/12), Menjelang Keputusan The Fed



KONTAN.CO.ID - Indeks saham Australia ditutup hampir tidak berubah pada hari Rabu (18/12), kenaikan di sektor kesehatan dan teknologi mengimbangi penurunan di sektor keuangan.

Pasar juga menantikan sinyal kebijakan suku bunga dari The Fed yang diperkirakan akan mengambil pendekatan hati-hati untuk 2025.

Indeks S&P/ASX 200 berakhir turun tipis 0,1% di level 8.309,4 poin, menandai penurunan untuk keenam kalinya dalam tujuh sesi terakhir.


Baca Juga: Bursa Australia Berhasil Menghentikan Penurunan 5 Hari Beruntun Selasa (17/12)

Data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang kuat dan estimasi GDPNow oleh The Fed Atlanta meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral akan mengumumkan pemangkasan suku bunga yang hawkish dalam keputusan yang akan datang, dengan indikasi pengurangan pelonggaran di 2025.

Di Australia, kepercayaan investor terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga domestik oleh Reserve Bank of Australia (RBA) semakin kuat, dengan probabilitas 70% untuk penurunan 25 basis poin pada Februari.

Namun, keputusan ini akan sangat bergantung pada data inflasi kuartal keempat yang akan dirilis pada akhir Januari.

"Kami tidak melihat RBA akan menerapkan kebijakan yang ekspansif mengingat tingkat pengangguran yang relatif rendah, prospek rumah tangga yang membaik, dan dukungan dari sektor publik," kata analis di ANZ dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Bursa Asia Dibuka Bervariasi di Pagi Ini (18/12), Pasar Cermati Koreksi Wall Street

Sektor keuangan turun 0,4%, dengan saham bank terbesar Commonwealth Bank of Australia merosot 0,9%.

Sektor Kesehatan naik 0,6% ke level penutupan tertinggi sejak 9 Desember, didukung oleh kenaikan saham CSL sebesar 1,2% seiring melemahnya nilai tukar dolar Australia.

Sektor teknologi meningkat 0,5% ke level penutupan tertinggi sejak 10 Desember, dipimpin oleh kenaikan WiseTech Global sebesar 1,1%.

Saham property ditutup sedikit lebih tinggi setelah sempat mencapai level tertinggi dalam satu minggu.

Baca Juga: IHSG Berbalik Melemah ke 7.115,8 di Sesi Pertama, AKRA, INDF, ISAT Top Losers LQ45

Saham Insignia Financial turun sebanyak 5,3%, menjadi penurunan terbesar di indeks utama, setelah manajer investasi ini menolak tawaran akuisisi senilai A$2,67 miliar (US$1,69 miliar) dari Bain Capital.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 ditutup turun 0,4% di 12.865,55 poin, meskipun ada kabar positif dari peningkatan kepercayaan konsumen di kuartal keempat, yang mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Selanjutnya: Samsung Galaxy A16 4G: HP Samsung Terbaru 2024 Harga 2 Jutaan

Menarik Dibaca: Hujan Turun di Daerah Mana Saja? Ini Prakiraan Cuaca Besok (19/12) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto