Bursa Saham Australia Mengakhiri Tren Kenaikan 3 Sesi Berturut-turut Senin (11/11)



KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia mengakhiri tren kenaikan tiga sesi berturut-turut dengan penurunan pada hari Senin (11/11).

Terdampak oleh saham pertambangan yang melemah seiring harga bijih besi yang tertekan oleh prospek ekonomi China yang suram.

Indeks acuan S&P/ASX 200 ditutup turun 0,4% pada 8.266,2 poin, setelah mencatat kenaikan lebih dari 2% minggu lalu.


Baca Juga: Bursa Asia Merosot pada Perdagangan Senin (11/11), Bitcoin Perpanjang Rekor

“Meskipun kemenangan Trump masih memberikan dampak positif, para pedagang kini beralih fokus pada ketidakpastian besar lainnya dalam perekonomian global,” ujar Hebe Chen, analis pasar di IG.

“Bukan hanya paket stimulus terbaru dari China yang gagal memenuhi ekspektasi investor, tetapi juga laporan inflasi dan data FDI (Foreign Direct Investment) akhir pekan yang mengecewakan memperkuat pandangan bahwa ekonomi China masih jauh dari stabil.”

Perlambatan atau stagnasi ekonomi di China, mitra dagang terbesar Australia, menjadi ancaman bagi sektor pertambangan Australia yang sangat bergantung pada pasar China.

Saham-saham pertambangan lokal turun lebih dari 3% ke level terendah sejak akhir September, mengikuti penurunan harga bijih besi. Saham BHP turun 4,1%, Rio Tinto turun 3,1%, dan Fortescue jatuh 7,3%.

Baca Juga: Bursa Asia Melemah Pada Senin (11/11) Pagi, Fokus Investor Tertuju ke Pasar China

Setelah reli saham AS pada hari Jumat (8/11), saham teknologi Australia melonjak ke rekor tertinggi dengan kenaikan 1,4%. Saham teknologi utama seperti Xero dan WiseTech Global masing-masing naik 1,7% dan 2,2%.

Sektor keuangan naik 0,2%, dengan tiga dari "Empat Besar" bank berada di zona hijau, sementara Westpac turun 0,4%.

Saham energi turun 0,7% setelah harga minyak merosot seiring meredanya ancaman gangguan pasokan AS dan paket stimulus China yang mengecewakan.

Saham emas juga melemah 0,5% karena harga bullion melanjutkan penurunan.

Baca Juga: IHSG Melorot 1,11% ke 7.206 di Sesi I Senin (11/11), SMRA, BRPT, ESSA Top Losers LQ45

Dalam berita korporasi, Resolute Mining merosot 32,8% ke level terendah dalam hampir enam bulan setelah CEO Terence Holohan dan dua karyawannya ditahan oleh pejabat pemerintah di Mali.

Indeks acuan S&P/NZX 50 di Selandia Baru juga turun 0,7% ke 12.686,33 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto