Bursa Saham Australia Sentuh Level Tertinggi 2 Minggu pada Senin (14/10)



KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia mencapai level tertinggi dalam dua minggu pada hari Senin (14/10), didorong oleh kenaikan di sektor pertambangan dan perbankan.

Sementara awal yang positif dari laporan pendapatan kuartalan di Amerika Serikat (AS) meningkatkan sentimen investor.

Melansir Reuters, Indeks S&P/ASX 200 naik 0,5% dan ditutup pada 8.252,8 poin. Indeks acuan ini sempat menyentuh 8.271,8 poin di awal sesi, level tertinggi sejak 30 September.


Baca Juga: IHSG Naik 0,44% ke 7.553 di Sesi I Senin (14/10), ANTM, GOTO, AMMN Top Gainers LQ45

Saham-saham sektor pertambangan naik 1,3% seiring dengan kenaikan harga bijih besi. Saham BHP Group dan Rio Tinto masing-masing naik 0,9% dan 1,9%.

"Investor tampaknya tidak terganggu oleh kurangnya detail dalam rencana stimulus Tiongkok, dengan fokus lebih pada niat Kementerian Keuangan China untuk meningkatkan stimulus fiskal dalam beberapa bulan mendatang," kata Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade.

Sektor keuangan yang sensitif terhadap suku bunga menguat 0,8%, dengan empat bank terbesar di Australia naik antara 0,2% hingga 0,9%. Sub-indeks ini sempat mencapai level tertinggi sejak 26 September.

Laporan pendapatan yang kuat dari beberapa bank besar di Amerika Serikat pekan lalu meningkatkan kepercayaan investor, di tengah harapan yang berkembang bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga lagi pada bulan November.

Baca Juga: Penurunan Suku Bunga The Fed Harusnya Meringankan Beban Utang AS, tapi Kenyataannya?

"Saham AS mengakhiri pekan lalu dengan catatan yang kuat, yang memberikan dorongan positif bagi ASX .... Pendapatan kuartal ketiga AS dimulai dengan baik, yang membantu kinerja pasar ekuitas secara keseluruhan," kata Waterer.

Dalam berita korporasi, saham TPG Telecom turun 3,9% setelah mengumumkan rencana menjual aset infrastruktur jaringan serat optik dan tetap mereka kepada grup telekomunikasi Vocus, yang dimiliki oleh Macquarie dan dana pensiun Aware Super, seharga A$5,25 miliar ($3,54 miliar).

Analis Morningstar mengatakan bahwa harga penjualan tersebut terdengar "seperti harga diskon," mengingat jumlah tersebut kemungkinan akan mengalami pengurangan lebih lanjut karena pembayaran kontingen dan biaya transaksi atau pemisahan, di antara lainnya.

Saham energi turun 1,3% setelah dua sesi kenaikan berturut-turut, seiring penurunan harga minyak global.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham KLBF, PGAS, PGEO dan SMGR untuk Senin (14/10)

Saham Woodside Energy turun 1,1%, sementara pesaing kecilnya, Santos, melemah 0,8%.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 turun 0,6% ke level 12.766,75.

Selanjutnya: OJK Buka Suara Terkait Dugaan Kasus Korupsi di Bank BJB

Menarik Dibaca: Promo Alfamart s/d 15 Oktober 2024, Beli 1 Gratis 1 Stella Pengharum Ruangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto