Bursa Saham China Ditutup Memerah Kamis (17/10), Minimnya Dukungan ke Sektor Properti



KONTAN.CO.ID - Pasar saham China dan Hong Kong ditutup melemah pada Kamis (17/10), menyusul kekecewaan investor akibat kurangnya stimulus baru dalam briefing kebijakan properti yang dinantikan.

Indeks blue-chip CSI300 dan Shanghai Composite di China keduanya turun lebih dari 1%. Sementara Hang Seng di Hong Kong merosot 1%.

Dalam briefing tersebut, Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan China Ni Hong mengumumkan bahwa China akan memperluas "daftar putih" proyek perumahan yang memenuhi syarat untuk pembiayaan, serta meningkatkan pinjaman bank untuk proyek tersebut hingga 4 triliun yuan (setara US$562 miliar).


Baca Juga: Bursa Korsel Ditutup Datar Kamis (17/10), Saham Otomotif Turun Imbangi Kenaikan Chip

Namun, para analis menilai briefing tersebut hanya mengulangi kebijakan yang sudah diumumkan sebelumnya.

"Briefing ini lebih menekankan pada penerapan kebijakan yang telah diumumkan, termasuk yang sudah beroperasi," ujar Shi Jiangwei, analis dari Shanghai Minority Asset Management.

Selain itu, rencana pembangunan 1 juta rumah di "desa urban" juga dianggap tidak sesuai ekspektasi dan jauh lebih kecil dibandingkan dengan skema renovasi besar-besaran kawasan kumuh yang diluncurkan Beijing pada 2015.

Saham properti yang diperdagangkan di China dan Hong Kong anjlok masing-masing sebesar 7,9% dan 6,7%, membalikkan kenaikan pada sesi sebelumnya.

Baca Juga: Bursa Jepang Kamis (17/10): Nikkei Ditutup Turun ke Level Terendah Sepekan

Sentimen terhadap sektor properti China tetap menjadi fokus utama investor, karena ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut tengah menghadapi penurunan di pasar real estat.

Penjualan saham diskon pengembang properti Sunac juga menambah tekanan terhadap sektor properti.

Sunac mengumumkan sedang berusaha mengumpulkan dana sebesar HK$1,21 miliar (US$155,70 juta) untuk melunasi utang perusahaan yang ada. Saham Sunac anjlok 27%.

Salah satu sektor yang menunjukkan peningkatan adalah teknologi informasi, yang naik hampir 1% di pasar saham China, meski raksasa teknologi yang terdaftar di Hong Kong turun 1,2%.

Baca Juga: Bursa Australia Catatkan Rekor Penutupan Tertinggi Kamis (17/10)

Pelaku pasar kini menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga dan indikator ekonomi utama lainnya untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai pemulihan ekonomi China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto