JAKARTA. Para trader dan investor tanah air belakangan tengah gundah gulana. Pasalnya, beredar isu yang menjadi momok bagi para investor, yakni bursa dalam negeri akan mengalami crash. Dalam perbincangan hangat di sejumlah milis trader, beberapa alasan anjloknya bursa pun mengemuka. Sebut saja pergerakan bursa AS dan regional yang dalam dua minggu belakangan terus mengalami tekanan, tingkat inflasi yang kian tinggi di sejumlah negara Asia, berakhirnya masa pembagian dividen oleh emiten, hingga tren pergerakan indeks Dow Jones yang secara teknikal dinilai kritis. Sebagian trader dan investor memilih menanggapi isu ini dengan kepala dingin. ”Meskipun bursa crash, namun jika pilihan sahamnya tepat, kita masih bisa dapat untung. Demikian pula sebaliknya,” ungkap salah seorang trader. Namun, tak sedikit pula yang cemas dan panik akan isu ini, sehingga berniat menarik semua portofolio yang dimiliki dan memilih untuk menggenggam dana tunai.
Bursa saham Indonesia diramal crash?
JAKARTA. Para trader dan investor tanah air belakangan tengah gundah gulana. Pasalnya, beredar isu yang menjadi momok bagi para investor, yakni bursa dalam negeri akan mengalami crash. Dalam perbincangan hangat di sejumlah milis trader, beberapa alasan anjloknya bursa pun mengemuka. Sebut saja pergerakan bursa AS dan regional yang dalam dua minggu belakangan terus mengalami tekanan, tingkat inflasi yang kian tinggi di sejumlah negara Asia, berakhirnya masa pembagian dividen oleh emiten, hingga tren pergerakan indeks Dow Jones yang secara teknikal dinilai kritis. Sebagian trader dan investor memilih menanggapi isu ini dengan kepala dingin. ”Meskipun bursa crash, namun jika pilihan sahamnya tepat, kita masih bisa dapat untung. Demikian pula sebaliknya,” ungkap salah seorang trader. Namun, tak sedikit pula yang cemas dan panik akan isu ini, sehingga berniat menarik semua portofolio yang dimiliki dan memilih untuk menggenggam dana tunai.