Bursa Saham Korea Selatan Dibuka Anjlok Hampir 2% Hari Ini, Terseret Kisruh Politik



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bursa saham Korea Selatan melemah hampir 2% saat dibuka pada perdagangan hari ini (4/12). Namun, indeks Kospi berhasil memangkas pelemahan.

Pada sesi ini, saham produsen chip Samsung Electronics melemah 1,31%. Sejalan, produsen baterai LG Energy Solution juga anjlok 2,64%.

Indeks Kospi dan won Korea Selatan termasuk aset dengan kinerja terburuk di Asia untuk tahun ini.


Regulator Keuangan Korea Selatan pun siap menggelontorkan dana sebesar 10 triliun won untuk stabilitas pasar saham.

Kinerja bursa saham Korea Selatan tergelincir karena kisruh politik setelah Presiden Yoon Suk Yeol sempat menyatakan deklarasi darurat militer pada Rabu (4/12) dini hari.

Baca Juga: Korea Selatan Berikan Likuiditas Tanpa Batas ke Pasar Keuangan Usai Kekacauan Politik

Kekacauan politik dimulai terjadi saat presiden Yoon dan parlemen yang dikendalikan oposisi berselisih mengenai anggaran dan tindakan lainnya.

Partai Demokrat, yang merupakan oposisi, di minggu lalu memangkas 4,1 triliun won dari total proposal anggaran sebesar 677,4 triliun won (US$ 470,7 miliar), yang diajukan pemerintah Yoon, membuat parlemen menemui jalan buntu atas kendali anggaran tahunan 2025.

Juru bicara parlemen pada hari Senin menghentikan anggaran yang direvisi agar tidak sampai ke tahap pemungutan suara akhir.

Intervensi anggaran yang berhasil oleh oposisi akan memberikan pukulan telak bagi pemerintahan minoritas Yoon dan berisiko mengurangi pengeluaran fiskal di saat pertumbuhan ekspor sedang menurun.

"Dampak negatif terhadap ekonomi dan pasar keuangan dapat berlangsung singkat karena ketidakpastian pada lingkungan politik dan ekonomi dapat segera diatasi dengan respons kebijakan yang proaktif," kata ekonom Citi Kim Jin-wook dalam sebuah laporan.

Selanjutnya: Sekutu AS di Pasifik Melihat Kapal Selam Rusia di Laut China Selatan, Ada Apa?

Menarik Dibaca: Masuk Puncak Musim Hujan, Cuaca Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini hingga 9 Desember

Editor: Anna Suci Perwitasari