Bursa siapkan investasi infrastruktur Rp 100 miliar di tahun 2020, untuk apa saja?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyiapkan dana investasi untuk mengembangkan infrastruktur di sepanjang 2020 sebesar Rp 100 miliar.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi menjelaskan investasi Rp 100 miliar itu akan banyak digunakan untuk mengembangkan sistem. “Salah satu yang paling besar adalah untuk investasi awal Platform Perdagangan Surat Utang (ETP) sebesar Rp 40 miliar,” jelasnya kepada Kontan.co.id di Jakarta, Kamis (31/10).

Hasan menjelaskan saat ini BEI sudah mulai membangun investment ETP tahap dua. Hasan bilang pendekatannya bukan penyempurnaan yang ada saat ini tapi akan bangun dari awal lagi. 


Baca Juga: Investasi infrastruktur pada tahun 2020, BEI siapkan dana Rp 100 miliar

Harapannya ETP saat diluncurkan bisa diterima pelaku pasar terutama dealers Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS).

Sebab pada saat penyusunan spesifikasi ETP ini benar-benar mendengarkan dan melibatkan para pelaku pasar. Harapannya saat diluncurkan terlaksana dan terpakai dengan baik.

Investasi infrastruktur lainnya, menurut Hasan untuk replika Jakarta Automated Trading System (JATS) sebesar Rp 20 miliar-Rp 30 miliar.  Hasan bilang dari sisi Informasi Teknologi (IT) ada keinginan BEI untuk menyediakan fasilitas sistem JATS yang merupakan replika dari sistem production sekarang. Jadi bisa dioptimalkan dan dimanfaatkan.

Kemudian, investasi untuk memperbaiki sistem pre closing sebesar Rp 1 miliar–Rp 1,5 miliar. Adapun investasi Exchange Traded Fund (ETF) diperlukan Rp 1 miliar dan untuk indeks menurut Hasan investasinya tidak besar investasinya. Investasi lebih ke sistem riset internal.

Baca Juga: Wah, Akan Ada Indeks Saham Baru Khusus untuk Emiten Pro-Lingkungan

Hasan menyatakan inovasi pengembangan ini ditargetkan bisa diselesaikan pada 2020. Hasan bilang untuk sistem ETP diharapkan diselesaikan pada semester I-2019, kemudian replika sistem JATS juga bisa selesai di akhir 2020. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi