Bursa terbesar Bitcoin kolaps



WASHINGTON. Lubang hitam Bitcoin makin dekat. Mt. Gox, bursa pertama dan terbesar yang memperdagangkan uang virtual ini, akhirnya menutup situs resminya.

Tidak ada janji dari manajemen untuk mengoperasikan kembali situsĀ ini. "Kami offline untuk melindungi website dan pengguna. Kami akan mengawasi ketat situasi dan memberi respon yang sesuai," tulis pernyataan di situsĀ Mt. Gox yang sudah ditutup itu.

Sebanyak US$ 390 juta uang investor dan trader tersangkut di bursa asal Jepang itu. Namun, Bitcoin Foundation, yayasan yang terafiliasi dengan Mt. Gox mengatakan, tidak ada pencurian dana atau kesalahan pengelolaan manajemen yang menyebabakan uang pengguna Bitcoin hilang.


"Ini bukan akhir dari Bitcoin. Begitu industri keuangan kita dewasa, kita akan melihat gelombang selanjutnya dengan pengusaha yang bertanggung jawab dan investor yang membangun ekosistem layanan yang bisa dipercaya," tulis yayasan tersebut.

Kolapsnya Mt. Gox seakan memukul investor Bitcoin yang sudah sudah tidak bisa melakukan penarikan sejak 7 Februari. Ketika itu, perusahaan beralasan terjadi transaksi tak wajar. Berdasarkan dokumen internal, Mt. Gox kehilangan 744.409 unit Bitcoin, bernilai sekitar US$ 390 juta. Chief Executive Officer (CEO) Mt. Gox pekan lalu mengajukan pengunduran diri.

Nilai Bitcoin yang fluktuatif, melorot sejak Mt. Gox ditutup. Berdasarkan CoinDesk Bitcoin Price Index, nilai mata uang digital ini sempat merosot sampai 13% sebelum pulih lagi ke US$ 524,91, turun 3%.

Sejak muncul di tahun 2009, tidak ada regulasi yang mengatur Bitcoin. Regulator keuangan hanya mewanti-wanti Bitcoin tidak memiliki dasar kuat sehingga tidak ada perlindungan nasabah memadai. Meski begitu, regulator mengawasi transaksi uang digital ini lantaran rawan digunakan untuk pencucian uang. Kementrian Keuangan Amerika Serikat (AS) menegaskan, kini mengawasi kondisi Mt. Gox.

Toh, sekitar enam bursa Bitcoin besar lainnya tetap membuka perdagangan. Malah, SecondMarket Inc, salah satu broker di New York mengatakan, akan membuat bursa baru. CEO perusahaan ini, Barry Silbert bilang, akan membuat bisnis baru Bitcoin terpisah dari perusahaan, dan berinvestasi US$ 20 juta di bursa baru SecondMarket Exchange.

Editor: Sanny Cicilia