TOKYO. Bursa saham Tokyo ditutup turun 0,14 % pada Selasa (4/8), menyusul pasar AS yang lebih rendah karena investor terus mewaspadai China setelah data manufakturnya yang lemah menghidupkan kembali kekhawatiran tentang ekonomi nomor dua di dunia itu. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 27,75 poin menjadi berakhir di 20.520,36, sementara indeks Topix dari seluruh saham papan utama cenderung datar, merayap turun 0,01 % atau 0,23 poin, menjadi 1.659,83. "Penurunan saham AS semalam berada di belakang sentimen jual hari ini di sini (di Tokyo)," kata Toshikazu Horiuchi, seorang pialang di IwaiCosmo Securities.
Pada Senin (3/8), Wall Street jatuh terseret ekuitas terkait minyak bumi yang mundur akibat penurunan besar dalam harga minyak. Dow Jones Industrial Average turun 0,52 %, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 berkurang 0,28 %. "Kedua faktor negatif untuk saham Jepang hari ini adalah kekhawatiran atas China dan saham AS yang lebih murah akibat penurunan harga komoditas," Toshihiko Matsuno, kepala strategi di SMBC Friend Securities, mengatakan kepada Bloomberg News. Sebuah ukuran utama aktivitas manufaktur China jatuh ke posisi terendah dua tahun pada Juli, menurut angka yang dipublikasikan Senin, menunjukkan ekonomi terbesar kedua dunia itu sedang kesulitan. Tetapi "laporan laba domestik akan bertindak sebagai dukungan" saat ini, kata Matsuno. Lebih dari 90 perusahaan yang tercatat di indeks Topix merilis laporan hasil kuartalan pada Selasa, termasuk raksasa otomotif Toyota. Di antara perusahaan-perusahaan yang telah melaporkan keuangannya, 61 % melebihi perkiraan laba, meningkat dari 48 % yang mengalahkan perkiraan dalam kuartal sebelumnya, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Data AS pada Senin (3/8) menunjukkan aktivitas manufaktur sedikit lebih lemah dan belanja konsumen meningkat moderat. Para investor sekarang fokus terhadap laporan ketenagakerjaan AS untuk Juli yang akan dirilis Jumat (7/8), karena mereka mencari petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga Federal Reserve. Saham-saham China daratan yang sedikit lebih tinggi pada Selasa pagi, stabil dari penurunan hari sebelumnya di tengah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi. "Investor masih berhati-hati tentang perdagangan di Shanghai," kata Horiuchi.