Bursa Wall Street menguat meski dibayangi ketidakjelasan penyelesaian perang dagang



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa Wall Street menguat pada Kamis (30/5). Hanya saja, kenaikan indeks bursa Amerika Serikat (AS) ini dibayangi komentar yang bertentangan soal perdagangan antara Presiden AS Donald Trump dan China yang memperkuat kekhawatiran tentang pertempuran panjang dua negara itu yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi global.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 43,47 poin atau 0,17% menjadi 25.169,88 pada Kamis (30/5). Indeks S&P 500 juga naik 5,85 poin atau 0,21% menjadi 2.788,87 dan indeks Nasdaq Composite menguat 20,41 poin atau 0,27%, ke level 7.567,72.

Trump mengatakan, pembicaraan dengan China berjalan baik. Tetapi komentar Trump itu dimentahkan seorang diplomat senior China yang mengatakan bahwa mereka yang memprovokasi perselisihan perdagangan adalah "terorisme ekonomi".


Ketidakjelasan soal penyelesaian perang perdagangan telah mengguncang bursa saham AS akhir-akhir ini, setelah S&P 500 naik lebih dari 17% selama empat bulan pertama tahun ini karena optimisme kesepakatan perdagangan antara kedua negara dapat tercapai.

Namun optimisme itu telah memudar setelah pertikaian yang meningkat antara kedua negara tersebut kemudian membebani Wall Street pada bulan Mei 2019. Di bulan Mei ini, tiga indeks utama Wall Street turun setidaknya sebesar 5%.  Kenaikan indeks Wall Street pada Kamis (30/5) menandai kenaikan pertama untuk tiga indeks utama AS di minggu ini.

"Setelah beberapa hari turun, turun, dan turun, pasar biasanya mengambil nafas kolektif dan mengevaluasi ulang risiko," kata Ben Phillips, Chief Investment Officer Eventshares di Newport Beach, California seperti dilansir Reuters.

"Pasar mulai menyadari bahwa kita tidak mendapatkan informasi yang benar-benar bersih atau jelas dan itu akan menjadi sangat berisik dan hanya bersiap untuk itu," imbuh dia.

Kekhawatiran soal perdagangan membantu menopang permintaan aset safe haven seperti US Treasury. Dus, kurva imbal hasil US Treasury tenor tiga bulan dan tenor 10 tahun tetap terbalik, bahkan inversi terlebar dalam hampir 12 tahun.

Ini pada gilirannya, membebani saham perbankan yang sensitif dengan perubahan suku bunga. Indeks saham sektor perbankan pun 1,2% dan berada di jalur untuk penurunan tiga hari berturut-turut. 

Indeks saham sektor energi juga turun 1,2%, karena harga minyak turun hampir 4%. Indeks saham sektor ini telah jatuh lebih dari 10% bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat