Bursa Wall Street menguat, pasar abaikan ancaman boikot Turki



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa Wall Street menanjak di awal perdagangan, Selasa (14/8), setelah saham-saham perbankan rebound menyusul menguatnya mata uang lira Turki. Laba sejumlah emiten yang melebihi perkiraan juga ikut menopang bursa saham Amerika Serikat (AS).

Lira Turki pulih setelah Bank Sentral Turki mengurangi tekanan pada mata uang dengan membatasi transaksi swap. Imbasnya, lira menguat 7% ke level 6,4 per dollar AS. Penguatan lira membuat saham perbankan bangkit.

Saham-saham bank besar AS seperti Citigroup, JPMorgan, Wells Fargo, Bank of America, Goldman Sachs naik antara 0,2% hingga 0,7%.


"Krisis mata uang Turki tidak akan tumbuh lebih besar. Saat ini investor fokus lagi pada hal yang penting yakni data ekonomi AS dan laba perusahaan," kata Michael Antonelli, Managing Director Institutional Sales Trading Robert W. Baird di Milwaukee kepada Reuters.

Hingga Selasa (14/8) pukul 9.51 waktu AS, indeks Dow Jones Industrial Average naik 46,60 poin atau 0,19% ke level 25.234,30. Lalu indeks  S&P 500 menanjak 8,22 poin atau 0,29% ke 2.830,15, serta indeks Nasdaq Composite naik 11,50 poin 0,15% menjadi 7.831,20.

Pasar juga mengabaikan komentar dari Presiden Turki Tayyip Erdogan bahwa negaranya akan memboikot produk elektronik dari AS termasuk iPhone buatan Apple.

Pasar lebih mencermati kinerja keuangan emiten AS. Dari 455 perusahaan yang masuk S&P 500 yang telah melaporkan kinerja sejauh ini, menurut data Thomson Reuters, sebanyak 79% diantaranya meraup laba yang melampaui perkiraan analis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat