Buruh akan ajukan 11 tuntutan ke Istana



JAKARTA. Para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja, Logam, Elektronik, dan Mesin (F.SP.LEM-SPSI) akan menggelar aksi demo besar- besaran pada perayaan Hari Buruh. Rencananya, mereka akan mengerahkan puluhan ribu anggota mereka untuk mengepung Istana Jumat (1/5) besok.

Muhammad Sidarta, Koordinator Lapangan Nasional organisasi buruh tersebut mengatakan, ada sebelas tuntutan yang akan disuarakan dalam aksi tersebut. Pertama, penolakan terhadap upah murah dan periodisasi peninjauan upah dua atau lima tahun sekali.

Kedua, penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan. Ketiga, kebebasan berserikat dan berkumpul. Keempat, penolakan kenaikan BBM secara berkala agar harga barang dan jasa untuk rakyat bisa tetap stabil.


Kelima, perbaikan pelayanan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Keenam, penyediaan rumah murah untuk buruh. Ketujuh, layanan rumah sakit untuk buruh. Kedelapan, transportasi murah untuk buruh. Kesembilan, beasiswa untuk anak buruh.

Ke sepuluh, penegakan hukum. Dan kesebelas, menagih janji kampanye Presiden Joko Widodo yang pernah mengatakan akan memberikan kerja layak, upah layak dan hidup layak bagi buruh dan semua rakyat Indonesia.

“Tuntutan ini kami suarakan karena minimnya perhatian dan perlindungan pemerintah terhadap kaum buruh untuk mendapatkan penghidupan yang layak,” kata Sidarta dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkannya di Jakarta Kamis (30/4).

Sidarta mengatakan, rencananya aksi masa yang akan dilakukan organisasinya akan dimulai di kawasan Monas pukul 07.00 besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie