KONTAN.CO.ID - Ketua Departemen Infokom dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S Cahyono mempertimbangkan mencabut dukungan terhadap pemerintahan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Menurut Kahar, para buruh menganggap Anies-Sandi tak memenuhi janji kampanye mereka, terutama mengenai penetapan UMP DKI Jakarta 2018. Anies sebelumnya menetapkan UMP DKI 2018 sebesar Rp 3.648.035, naik 8,71% dari UMP 2017. Sementara, buruh mengusulkan besaran UMP Rp 3,9 juta. Dalam menetapkan UMP tersebut, Pemprov DKI Jakarta mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan undang-undang lain. "Elemen buruh yang mendukung Rp 3,9 juta, kan, elemen yang mendukung Anies-Sandi memenangi pemilihan kemarin. Kami sudah mempertimbangkan mencabut dukungan," ujar Kahar, Kamis (2/11).
Buruh ancam cabut dukungan untuk Anies-Sandi
KONTAN.CO.ID - Ketua Departemen Infokom dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S Cahyono mempertimbangkan mencabut dukungan terhadap pemerintahan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Menurut Kahar, para buruh menganggap Anies-Sandi tak memenuhi janji kampanye mereka, terutama mengenai penetapan UMP DKI Jakarta 2018. Anies sebelumnya menetapkan UMP DKI 2018 sebesar Rp 3.648.035, naik 8,71% dari UMP 2017. Sementara, buruh mengusulkan besaran UMP Rp 3,9 juta. Dalam menetapkan UMP tersebut, Pemprov DKI Jakarta mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan undang-undang lain. "Elemen buruh yang mendukung Rp 3,9 juta, kan, elemen yang mendukung Anies-Sandi memenangi pemilihan kemarin. Kami sudah mempertimbangkan mencabut dukungan," ujar Kahar, Kamis (2/11).