JAKARTA. Pihak buruh mengaku kecewa terhadap sikap pengusaha yang tidak transparan dalam mengajukan penangguhan pembayaran upah minimum provinsi (UMP). Kekecewaan ini disampaikan oleh Nining Elitos, Ketua Koalisi Serikat Buruh Independen (KASBI) saat hadir di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jumat (27/12). Menurut Nining, pengusaha secara sepihak mengajukan penangguhan UMP tanpa melakukan transparansi kondisi keuangan, laba rugi maupun kondisi produksi. "Pengusaha bilang tak mampu bayar UMP, tapi sampai sekarang tak ada perusahaan yang mau terbuka soal laporan keuangannya," ujar Nining saat jumpa pers di LBH Jakarta, Kamis (27/12). Nining mengatakan, pihak buruh tidak diajak bicara terkait transparansi keuangan perusahaan tersebut. Dia bilang, sebelum pengusaha melakukan penangguhan UMP 2013, mereka harus melakukan pembicaraan dengan serikat buruh.
Buruh kecewa karena pengusaha tak mau transparan
JAKARTA. Pihak buruh mengaku kecewa terhadap sikap pengusaha yang tidak transparan dalam mengajukan penangguhan pembayaran upah minimum provinsi (UMP). Kekecewaan ini disampaikan oleh Nining Elitos, Ketua Koalisi Serikat Buruh Independen (KASBI) saat hadir di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jumat (27/12). Menurut Nining, pengusaha secara sepihak mengajukan penangguhan UMP tanpa melakukan transparansi kondisi keuangan, laba rugi maupun kondisi produksi. "Pengusaha bilang tak mampu bayar UMP, tapi sampai sekarang tak ada perusahaan yang mau terbuka soal laporan keuangannya," ujar Nining saat jumpa pers di LBH Jakarta, Kamis (27/12). Nining mengatakan, pihak buruh tidak diajak bicara terkait transparansi keuangan perusahaan tersebut. Dia bilang, sebelum pengusaha melakukan penangguhan UMP 2013, mereka harus melakukan pembicaraan dengan serikat buruh.