Buruh tambang emas Afrika Selatan mogok kerja



CAPE TOWN. Pekerja tambang emas di Afrika Selatan menyerukan pemberlakuan mogok kerja terkait sampai tuntutan terkait upah mereka dipenuhi oleh pengusaha.

The National Union of Mineworkers (NUM) meminta agar upah mereka naik sebesar 60%, bukan naik sebesar 6% atau sama dengan kenaikan inflasi.

Afrika Selatan merupakan salah satu produsen emas terbesar dunia. Namun analis menilai, produksi emas Afrika Selatan terganggu oleh minimnya investasi serta hubungan kerja yang buruk.


Perusahaan emas di Afrika Selatan terbesar diantaranya adalah; AngloGold Ashanti, Gold Fields, Harmony Gold dan Sibanye. Selain itu ada beberapa perusahaan tambang emas berukuran kecil.

Sementara itu, Afrika Selatan menggantungkan pendapatan negara dari ekspor mineral dan logam yang mencapai pangsa 60% dari total ekspor. Sektor pertambangan memberikan kontribusi 10% dari PDB Afrika Selatan.

Afrika Selatan merupakan negara produsen platina terbesar dunia, yang memiliki 80% cadangan platina dunia. Selain itu, Afrika Selatan juga memiliki 50% cadangan emas global.

Sementara itu, adalah organisasi buruh tambang  emas yang memiliki anggota sebanyak 120.000 orang di Afrika Selatan. Sebelumnya, pekerja otomotif, konstruksi dan penerbangan telah menyerukan tuntutan kenaikan upah.

Sementara itu, pemerintah meminta pekerja memastikan semua pemogokan dilakukan secara damai. Tahun lalu, 34 penambang ditembak mati polisi setelah protes melakukan kekerasan.

Pengamat mengatakan, saat ini Presiden Jacob Zuma berada di bawah tekanan. Anggota Kongres Nasional Afrika menginginkan dirinya segera mengurangi kemiskinan di Afrika Selatan. Namun, disisi lain, pengusaha mendesak dirinya fokus melakukan reformasi birokrasi, serta menarik investasi asing dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Editor: Asnil Amri