JAKARTA. Permasalahan sistem anggaran di daerah terus muncul. Setelah sebelumnya permasalahan terjadi pada pada pemborosan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sebagian besarnya dihabiskan untuk belanja pegawai, kali ini permasalahan juga muncul terkait dengan mekanisme penyusunan APBD. Dari hasil evaluasi kebijakan perencanaan dan penganggaran propinsi tahun 2013 yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri beberapa waktu lalu diketahui, banyak proses perencanaan APBD yang bermasalah. Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi mengatakan, permasalahan tersebut salah satunya berkaitan dengan inkonsistensi penyusunan anggaran yang dilakukan oleh tidak hanya pemerintah daerah tapi juga DPRD mereka. Gamawan mengatakan, akibat inkonsistensi tersebut banyak program yang ingin dijalankan oleh pemerintah daerah tidak sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Akibatnya, ketika masuk dalam tahap pelaksanaan program tersebut sulit dijalankan.
Buruknya penyusunan anggaran di daerah
JAKARTA. Permasalahan sistem anggaran di daerah terus muncul. Setelah sebelumnya permasalahan terjadi pada pada pemborosan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sebagian besarnya dihabiskan untuk belanja pegawai, kali ini permasalahan juga muncul terkait dengan mekanisme penyusunan APBD. Dari hasil evaluasi kebijakan perencanaan dan penganggaran propinsi tahun 2013 yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri beberapa waktu lalu diketahui, banyak proses perencanaan APBD yang bermasalah. Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi mengatakan, permasalahan tersebut salah satunya berkaitan dengan inkonsistensi penyusunan anggaran yang dilakukan oleh tidak hanya pemerintah daerah tapi juga DPRD mereka. Gamawan mengatakan, akibat inkonsistensi tersebut banyak program yang ingin dijalankan oleh pemerintah daerah tidak sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Akibatnya, ketika masuk dalam tahap pelaksanaan program tersebut sulit dijalankan.