JAKARTA. Dalam beberapa tahun terakhir, pengusaha bus angkutan luar kota sudah tidak lagi menikmati berkah di periode Lebaran. Padahal pebisnis ini biasanya bisa meraup pendapatan berlipat. Menurut Teuku Erry, pemilik Perusahaan Otobus (PO) Efisiensi, salah satu biang keladi anjloknya pendapatan bus antarkota adalah kemacetan di jalan yang sudah tidak bisa ditolerir. "Tahun 1980-an, bus panen penumpang. Kini sudah tidak lagi," katanya kepada KONTAN, Jumat (20/5). Memang sudah ada tambahan jalan tol, seperti ruas Cikopo - Palimanan (Cipali). Tapi, setelah keluar dari pintu tol terpanjang ini, kemacetan yang terjadi kian parah. Ia mengklaim, saat ini saja pendapatan mereka sudah berkurang 20%-30% dari tahun lalu. Tak heran bila masyarakat, kata Teuku, lebih memilih moda transportasi lain, seperti pesawat terbang atau keretaapi yang terbebas macet.
Bus tak lagi panen di masa mudik Lebaran
JAKARTA. Dalam beberapa tahun terakhir, pengusaha bus angkutan luar kota sudah tidak lagi menikmati berkah di periode Lebaran. Padahal pebisnis ini biasanya bisa meraup pendapatan berlipat. Menurut Teuku Erry, pemilik Perusahaan Otobus (PO) Efisiensi, salah satu biang keladi anjloknya pendapatan bus antarkota adalah kemacetan di jalan yang sudah tidak bisa ditolerir. "Tahun 1980-an, bus panen penumpang. Kini sudah tidak lagi," katanya kepada KONTAN, Jumat (20/5). Memang sudah ada tambahan jalan tol, seperti ruas Cikopo - Palimanan (Cipali). Tapi, setelah keluar dari pintu tol terpanjang ini, kemacetan yang terjadi kian parah. Ia mengklaim, saat ini saja pendapatan mereka sudah berkurang 20%-30% dari tahun lalu. Tak heran bila masyarakat, kata Teuku, lebih memilih moda transportasi lain, seperti pesawat terbang atau keretaapi yang terbebas macet.