JAKARTA. Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi menegaskan, pihaknya tengah mengumpulkan data untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Fokker 27 milik TNI AU di komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Setidaknya, TNI AU membutuhkan waktu tiga bulan untuk mengetahui penyebab terjadinya musibah tersebut. "Sampai sat ini penyebab masih dalam investigasi. Sejak tadi malam sudah mengumpulkan data yang diperkirakan tiga bulan kemudian baru diketahui," ujarnya usai melaksanakan upacara penghormatan terakhir sebelas jenazah di Skadron Udara II, Halim Perdanakusuma," Jumat (22/6). Dede melanjutkan, pesawat latih tersebut sebenarnya akan dipensiunkan. Sebagai gantinya, pihak TNI bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan akan mendatangkan pesawat CN 295. Pesawat tersebut direncanakan datang secara bertahap.
Butuh 3 bulan ungkap kecelakaan Fokker-27
JAKARTA. Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi menegaskan, pihaknya tengah mengumpulkan data untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Fokker 27 milik TNI AU di komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Setidaknya, TNI AU membutuhkan waktu tiga bulan untuk mengetahui penyebab terjadinya musibah tersebut. "Sampai sat ini penyebab masih dalam investigasi. Sejak tadi malam sudah mengumpulkan data yang diperkirakan tiga bulan kemudian baru diketahui," ujarnya usai melaksanakan upacara penghormatan terakhir sebelas jenazah di Skadron Udara II, Halim Perdanakusuma," Jumat (22/6). Dede melanjutkan, pesawat latih tersebut sebenarnya akan dipensiunkan. Sebagai gantinya, pihak TNI bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan akan mendatangkan pesawat CN 295. Pesawat tersebut direncanakan datang secara bertahap.