KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) yang mulai dilaksanakan uji cobanya pada Kamis (13/6) di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diprediksi akan meningkatkan kebutuhan fame dalam negeri hingga 9 juta kiloliter (kl). Menanggapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Master Parulian Tumanggor bilang sejauh ini kapasitas pengolahan industri fame sebanyak 12 juta kl dari 19 pabrik. "Untuk 2018 dalam negeri sekitar 6 juta kl dan 1,5 juta kl diekspor," jelas Tumanggor. Jika B30 mulai diterapkan pada Januari 2020 sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2015 maka diprediksi akan ada peningkatan sekitar 3 juta kl untuk kebutuhan fame dalam negeri. Tumanggor bilang dengan begitu masih ada surplus 1 juta kl hingga 1,5 juta kl.
Butuh 9 juta kl dengan hadirnya B30, Aprobi: Produksi masih cukup
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) yang mulai dilaksanakan uji cobanya pada Kamis (13/6) di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diprediksi akan meningkatkan kebutuhan fame dalam negeri hingga 9 juta kiloliter (kl). Menanggapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Master Parulian Tumanggor bilang sejauh ini kapasitas pengolahan industri fame sebanyak 12 juta kl dari 19 pabrik. "Untuk 2018 dalam negeri sekitar 6 juta kl dan 1,5 juta kl diekspor," jelas Tumanggor. Jika B30 mulai diterapkan pada Januari 2020 sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2015 maka diprediksi akan ada peningkatan sekitar 3 juta kl untuk kebutuhan fame dalam negeri. Tumanggor bilang dengan begitu masih ada surplus 1 juta kl hingga 1,5 juta kl.