Butuh duit, TBIG terbitkan obligasi US$ 500 juta



JAKARTA. Demi memperoleh pendanaan, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menerbitan notes atau obligasi bernilai maksimal US$ 500 juta. Dengan estimasi nilai tukar Rupiah di angka Rp 12.189, berarti obligasi ini setara Rp 6,09 triliun. Untuk ini, TBIG pun akan meminta restu dari pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan Kamis, (8/4).

“Waktunya penerbitannya belum dipastikan. Antara akhir tahun ini atau awal tahun depan. Kita juga masih perlu perlu persetujuan RUPS,” ucap Direktur Keuangan TBIG, Helmy Yusman Santoso, kepada KONTAN, Selasa, (8/4).

TBIG berharap bisa menerbitkan obligasi dengan bunga yang maksimal 8%. Hanya saja, Helmy mengaku bahwa pihaknya belum menentukan tenor yang diharapkan. Adapun, penerbitan notes ini dilakukan melalui anak usaha TBIG di Singapura, TBG Global Pte. Ltd. Tapi nantinya, seluruh hasil pendanaan akan dipakai untuk TBIG.


Helmy menyebut, terdapat 3 rencana penggunaan dari penerbitan obligasi ini. Pertama, yaitu pelunasan kewajiban hutang dari Obligasi Berkelanjutan Tahap I Seri A Tahun 2013. Obligasi ini memiliki nilai nominal Rp 550 miliar dengan tingkat bunga 9%. Nah, obligasi ini akan jatuh tempo di bulan Desember.

Kedua, refinancing utang perbankan. Adapun, TBIG tercatat mencatat liabilitas Rp 14,6 triliun. Utang jangka pendeknya Rp 3,93 triliun dan jangka panjang Rp 10,67 triliun. Rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) TBIG pun terbilang tinggi di posisi 3,5 kali.

Ketiga, yakni kebutuhan perseroan secara umum. Helmy bilang bahwa jika melihat rencana penerbitannya, obligasi ini bisa saja digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) TBIG tahun depan. Setiap tahunnya, TBIG menargetkan pembangunan 3.000 sampai 3.300 tenant yang merupakan kombinasi antara menara dan kolokasi.

Pada tahun 2013 kemarin, TBIG membangun sekitar 3.000 tenant yang terdiri dari 1.800 menara dan 1.200 kolokasi. Sedangkan di tahun 2012, TBIG mencatat pembangunan kolokasi yang lebih besar dibanding menara. Helmy bilang, pembangunan kolokasi sebenarnya lebih menguntungkan karena tidak perlu mengeluarkan capex tinggi.

Secara keseluruhan, obligasi yang akan TBIG terbitkan memiliki nilai 148,14% dari ekuitas TBIG. Pada akhir 2013 lalu, ekuitas TBIG yaitu Rp 4,11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan