KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia selama tiga bulan terakhir terus mengalami defisit di mana impor jauh lebih tinggi dibandingkan ekspor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Desember 2017 neraca perdagangan mengalami defisit sebesar US$ 0,27 miliar dan Januari 2018 defisit US$ 0,68 miliar. Defisit juga kembali terjadi di Februari 2018 sebesar US$ 0,12 miliar. Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, jika peningkatan impor terjadi akibat impor bahan baku untuk kegiatan produksi, maka itu adalah hal yang positif. Ia mangatakan, bila demikian perlu waktu sekitar enam bulan agar ekspor bisa mengimbangi impor.
Butuh enam bulan agar ekspor imbangi impor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia selama tiga bulan terakhir terus mengalami defisit di mana impor jauh lebih tinggi dibandingkan ekspor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Desember 2017 neraca perdagangan mengalami defisit sebesar US$ 0,27 miliar dan Januari 2018 defisit US$ 0,68 miliar. Defisit juga kembali terjadi di Februari 2018 sebesar US$ 0,12 miliar. Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, jika peningkatan impor terjadi akibat impor bahan baku untuk kegiatan produksi, maka itu adalah hal yang positif. Ia mangatakan, bila demikian perlu waktu sekitar enam bulan agar ekspor bisa mengimbangi impor.