JAKARTA. Peningkatan demografi Indonesia lebih cepat dibandingkan dengan China dan Thailand. Hal tersebut membuat tekanan terhadap pembangunan infrastruktur di Tanah Air lebih tinggi. Bank Dunia (World Bank) menghitung, setidaknya dibutuhkan investasi mencapai US$ 500 miliar untuk menutupi kesenjangan infrastruktur di Indonesia selama lima tahun ke depan. Hal itu diungkapkan oleh Presiden World Bank Group Jim Yong Kim. "Kami perkirakan Indonesia harus investasi US$ 500 miliar dalam lima tahun ke depan untuk menutupi kesenjangan infrastruktur. Itu berarti pembelanjaan infrastruktur meningkat dari 2% terhadap PDB menjadi 4,7% terhadap PDB," kata Kim saat sambutan dalam acara Indonesia Infrastructure Finance Forum (IIFF) di Hotel Fairmont, Selasa (25/7).
Butuh investasi US$ 500 M atasi infrastruktur RI
JAKARTA. Peningkatan demografi Indonesia lebih cepat dibandingkan dengan China dan Thailand. Hal tersebut membuat tekanan terhadap pembangunan infrastruktur di Tanah Air lebih tinggi. Bank Dunia (World Bank) menghitung, setidaknya dibutuhkan investasi mencapai US$ 500 miliar untuk menutupi kesenjangan infrastruktur di Indonesia selama lima tahun ke depan. Hal itu diungkapkan oleh Presiden World Bank Group Jim Yong Kim. "Kami perkirakan Indonesia harus investasi US$ 500 miliar dalam lima tahun ke depan untuk menutupi kesenjangan infrastruktur. Itu berarti pembelanjaan infrastruktur meningkat dari 2% terhadap PDB menjadi 4,7% terhadap PDB," kata Kim saat sambutan dalam acara Indonesia Infrastructure Finance Forum (IIFF) di Hotel Fairmont, Selasa (25/7).