KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia membutuhkan investasi besar untuk menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara sampai tahun 2030 mendatang. Penutupan PLTU ini bagian dari komitmen Indonesia untuk transformasi energi ke energi bersih. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia membutuhkan investasi tahap awal untuk melakukan pensiun dini (early retirement) terhadap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara untuk bertransisi ke energi terbarukan (EBT) senilai sekitar US$ 8,58 miliar atau setara dengan Rp 123,5 triliun (kurs Rp 14.400). “Pensiun dini memerlukan dukungan investasi untuk 5,5 GW PLTU yang akan ditutup sebelum 2030. Perpres (Peraturan Presiden) akan mendukung percepatan penutupan PLTU,” ujar Luhut dalam acara Mandiri Investment Forum secara daring, Rabu (9/2).
Butuh Investasi US$ 8,58 Miliar di Tahap Awal untuk Mempensiunkan Dini PLTU
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia membutuhkan investasi besar untuk menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara sampai tahun 2030 mendatang. Penutupan PLTU ini bagian dari komitmen Indonesia untuk transformasi energi ke energi bersih. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia membutuhkan investasi tahap awal untuk melakukan pensiun dini (early retirement) terhadap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara untuk bertransisi ke energi terbarukan (EBT) senilai sekitar US$ 8,58 miliar atau setara dengan Rp 123,5 triliun (kurs Rp 14.400). “Pensiun dini memerlukan dukungan investasi untuk 5,5 GW PLTU yang akan ditutup sebelum 2030. Perpres (Peraturan Presiden) akan mendukung percepatan penutupan PLTU,” ujar Luhut dalam acara Mandiri Investment Forum secara daring, Rabu (9/2).