Butuh modal, ANZ jual 38% saham Bank Panin



JAKARTA. Ibarat lagu lama yang kembali diputar, kabar penjualan 38% saham Bank Panin milik Australia and New Zealand (ANZ) Banking Ltd kembali berembus. ANZ Bank dikabarkan kembali memulai pembicaraan kepada sejumlah investor terkait penjualan saham di Bank Panin.

Rumor tersebut tidak ditampik  oleh manajemen Bank Panin. Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengiyakan bahwa pihak ANZ tengah dalam proses untuk melepas saham di Bank Panin. "Namun sampai sekarang kami belum menerima laporan mengenai pelepasan saham tersebut. Mudah-mudahan dalam situasi seperti ini, ANZ tidak kesulitan mencari pembeli, karena porsi saham yang dimiliki karena cukup besar yaitu 38%," kata Herwidayatmo kepada KONTAN, pekan lalu.

Idealnya, kata Herwidayatmo, andai ANZ sudah memiliki kesepakatan jual beli saham, manajemen Bank Panin akan mendapatkan laporan tersebut. Selanjutnya, calon pemegang saham baru Bank Panin bakal melakukan proses uji kepatutan dan kepatuhan alis fit and proper test.


Kendati masih samar-samar, Herwidayatmo bilang, Bank Panin membebaskan ANZ menjual sahamnya ke investor asing, baik berasal dari Jepang, Timur Tengah atau negara manapun. Rencana penjualan saham Bank Panin muncul di tengah langkah The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd yang melobi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan rencana pembelian saham bank lokal. "Yang menjadi incaran Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd adalah bank yang besar, tetapi kami (OJK) belum mengetahui bank mana yang akan diakuisisi sahamnya," kata Irwan Lubis, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan OJK.

Yang pasti, ANZ dalam kondisi terdesak untuk melepas saham Banin Panin. Pekan kemarin, The Australian Financial Review melaporkan, ANZ membutuhkan dana segar lebih dari A$ 2,3 miliar untuk memenuhi ketentuan modal regulator Australia. Hitungan Analis JP Morgan Scott Manning, penjualan saham Bank Panin bakal menambah dana segar A$ 800 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan