JAKARTA. PT Bank Sinarmas Tbk berencana untuk menerbitkan saham baru guna menambah modal untuk naik menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 dengan modal inti antara Rp 5 triliun sampai dengan Rp 30 triliun. Direktur Utama Bank Sinarmas, Freenyan Liwang mengungkapkan, perseroan menargetkan penambahan sebesar Rp 2 triliun dari hasil right issue yang akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada 2016. Freenyan bilang, saat ini modal inti bank dengan kode emiten BSIM berada di kisaran Rp 3 triliun. Guna mencapai target BUKU 3 itu, perseroan akan melakukan berbagai cara termasuk right issue dan juga laba ditahan. "Kami akan right issue selambat-lambatnya 2016. Untuk waktunya akan diumumkan pada Juni pada saat RUPS. Rencananya kami akan menambah modal untuk masuk BUKU 3 pada 2016. Jadi masih ada 1 tahun. Butuh sekitar Rp 2 triliun, dengan right issue dan laba ditahan," terang Freenyan, Selasa (24/3). Untuk besaran laba ditahan perseroan menargetkan angka Rp 300 miliar per 2014 kemarin. Penambahan modal ini merupakan upaya perseroan untuk memperkuat modal dalam rangka konglomerasi keuangan. Menurut Freenyan, dalam konglomerasi keuangan itu, Bank Sinarmas akan menjadi anak usaha. Sedangkan untuk entitas induk konglomerasi keuangan, masih akan ditentukan oleh holding. "Untuk induk usaha yang menentukan nanti dari holding. Bank Sinarmas hanya anak usaha saja," jelasnya.
Butuh modal, Bank Sinarmas akan right issue
JAKARTA. PT Bank Sinarmas Tbk berencana untuk menerbitkan saham baru guna menambah modal untuk naik menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 dengan modal inti antara Rp 5 triliun sampai dengan Rp 30 triliun. Direktur Utama Bank Sinarmas, Freenyan Liwang mengungkapkan, perseroan menargetkan penambahan sebesar Rp 2 triliun dari hasil right issue yang akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada 2016. Freenyan bilang, saat ini modal inti bank dengan kode emiten BSIM berada di kisaran Rp 3 triliun. Guna mencapai target BUKU 3 itu, perseroan akan melakukan berbagai cara termasuk right issue dan juga laba ditahan. "Kami akan right issue selambat-lambatnya 2016. Untuk waktunya akan diumumkan pada Juni pada saat RUPS. Rencananya kami akan menambah modal untuk masuk BUKU 3 pada 2016. Jadi masih ada 1 tahun. Butuh sekitar Rp 2 triliun, dengan right issue dan laba ditahan," terang Freenyan, Selasa (24/3). Untuk besaran laba ditahan perseroan menargetkan angka Rp 300 miliar per 2014 kemarin. Penambahan modal ini merupakan upaya perseroan untuk memperkuat modal dalam rangka konglomerasi keuangan. Menurut Freenyan, dalam konglomerasi keuangan itu, Bank Sinarmas akan menjadi anak usaha. Sedangkan untuk entitas induk konglomerasi keuangan, masih akan ditentukan oleh holding. "Untuk induk usaha yang menentukan nanti dari holding. Bank Sinarmas hanya anak usaha saja," jelasnya.