KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau yang dikenal juga IFG masih terus mengusahakan penguatan permodalan dari anak usahanya Jamkrindo maupun Askrindo. Alasannya, untuk menjamin kenaikan klaim dalam penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Seperti diketahui sebelumnya, IFG masih berusaha mendapat PMN senilai Rp 6 triliun. Rencananya, PMN tersebut bakal dibagi masing-masing Rp 3 triliun untuk penugasan KUR yang dijalankan oleh Askrindo dan Jamkrindo. Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga bilang, penguatan permodalan di perusahaan penjamin diperlukan karena klaim yang naik. Hal tersebut juga ditunjukkan dengan loan at risk (LAR) perbankan yang tinggi sejak pandemi Covid-19.
Butuh Penguatan Modal, IFG: Loan at Risk untuk KUR di Sejumlah Bank Capai 25%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau yang dikenal juga IFG masih terus mengusahakan penguatan permodalan dari anak usahanya Jamkrindo maupun Askrindo. Alasannya, untuk menjamin kenaikan klaim dalam penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Seperti diketahui sebelumnya, IFG masih berusaha mendapat PMN senilai Rp 6 triliun. Rencananya, PMN tersebut bakal dibagi masing-masing Rp 3 triliun untuk penugasan KUR yang dijalankan oleh Askrindo dan Jamkrindo. Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga bilang, penguatan permodalan di perusahaan penjamin diperlukan karena klaim yang naik. Hal tersebut juga ditunjukkan dengan loan at risk (LAR) perbankan yang tinggi sejak pandemi Covid-19.