JAKARTA. Setelah menerbitkan Sukuk Tabungan, pemerintah berencana menerbitkan obligasi ritel (ORI) dalam waktu dekat. Namun pemerintah mengaku tidak akan memperbesar jumlah penerbitan surat utang tersebut. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Kementerian Keuangan (Kemkeu) Robert Pakpahan mengatakan, penerbitan ORI rencananya akan dilakukan akhir September atau awal Oktober mendatang. Meski masih belum mau menyebutkan target penerbitan, Robert tidak ada urgensi untuk memperbesar jumlah penerbitan. "Lelang-lelang sampai akhir tahun masih banyak. Jadi tidak ada urgensi untuk meng-upsize," kata Robert, Senin (29/8).
Butuh Rp 100 triliun, pemerintah segera rilis ORI
JAKARTA. Setelah menerbitkan Sukuk Tabungan, pemerintah berencana menerbitkan obligasi ritel (ORI) dalam waktu dekat. Namun pemerintah mengaku tidak akan memperbesar jumlah penerbitan surat utang tersebut. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Kementerian Keuangan (Kemkeu) Robert Pakpahan mengatakan, penerbitan ORI rencananya akan dilakukan akhir September atau awal Oktober mendatang. Meski masih belum mau menyebutkan target penerbitan, Robert tidak ada urgensi untuk memperbesar jumlah penerbitan. "Lelang-lelang sampai akhir tahun masih banyak. Jadi tidak ada urgensi untuk meng-upsize," kata Robert, Senin (29/8).