KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG mulai mengalami koreksi setelah naik 28% sepanjang Oktober hingga awal Januari. IHSG saat ini tertahan di
support 6.260, kendati sempat turun hingga 6.148. Koreksi harga juga dialami banyak saham lainnya. Bagi seorang
trader, koreksi yang terjadi bisa dilihat sebagai peluang untuk mendulang cuan. Umumnya strategi yang digunakan adalah
buy on weakness (BoW). Strategi
buy on weakness adalah strategi di mana
trader membeli saham di harga rendah untuk mengantisipasi
reversal. Tujuannya membeli saham dengan harga yang sudah rendah dan menjualnya kembali ketika harganya naik.
Support adalah area beli bagi
trader yang melakukan BoW. Pembelian dilakukan ketika harga sudah mengalami kejatuhan beberapa hari dan signifikan. Penurunan harga tersebut juga diikuti tekanan jual yang sudah berkurang atau sudah
oversold. Sehingga risiko lebih kecil ketika membeli saham di
support. Salah satu cara paling populer adalah melakukan
buy on weakness dalam suatu tren
channel, bisa dalam tren
bullish, sideways, atau
bearish.
Tren bullish
BoW saat tren
bullish relatif lebih aman, karena
support menjadi tempat
rebound harga dan membentuk
higher low serta minim
breakdown. Sehingga jika pada satu kasus
trader ketinggalan momen menjual saham di harga tinggi,
support berikutnya masih di atas
support sebelumnya.
Sideways
BoW saat
sideways tak hanya bisa melihat
support saja. Namun juga perlu mellihat fase atau
stage dalam siklus saham.
Sideways bisa terjadi saat
stage 1, yaitu
sideways setelah
downtrend.
Sideways juga bisa terjadi di
stage 3, yaitu
sideways setelah
uptrend. Risiko akan lebih besar jika
sideways di
stage 3, karena ada potensi saham
breakdown. Sehingga
trader harus lebih waspada.
Tren bearish
Prinsipnya tetap sama, yaitu membeli saham saat di
support untuk memanfaatkan
reversal dalam jangka pendek. Membeli saham dengan BoW ketika
downtrend akan sangat berisiko. Ini karena
support sangat rawan jebol atau
breakdown dan membentuk
lower low. Jadi yang awalnya mau untung malah buntung.
Selain melihat tren,
trader juga bisa menarik garis
support klasik atau horizontal. Ini karena tdak selalu harga menyentuh garis tren (
trendline).
Bisa jadi saham
rebound sebelum
trendline atau bahkan
break dari tren. Jadi
trader harus menyesuaikan kembali garis
support dan
resistance.
Strategi BoW bisa menggunakan
support trendline sebagai area beli dan melihat volume sebagai indikasi tekanan jual. Jika harga sudah di area
trendline dan pada saat yang sama volume sudah melemah, maka bisa menjadi momen untuk
buy. Sedangkan area jual bisa dilakukan di
trendline resistance. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Harris Hadinata