KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (
UNTR) berencana melakukan pembelian kembali (
buyback) saham. Aksi korporasi ini akan digelar selama tiga bulan, yakni sejak 13 Juli 2022 sampai 12 Oktober 2022. UNTR akan melakukan
buyback tidak lebih dari 20% dan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal yang disetor. Biaya pembelian kembali saham akan menggunakan kas internal yang direncanakan sebanyak-banyaknya sebesar Rp 5 triliun. Analis BRI Danareksa Sekuritas Ignatius Teguh Prayoga menilai, rencana pembelian kembali saham ini menjadi katalis positif bagi UNTR. Rencana
buyback ini melengkapi katalis positif lainnya, di antaranya kinerja operasional sepanjang lima bulan pertama 2022 yang soild serta rasio pembayaran dividen yang cukup besar, sekitar 40%.
Per kuartal pertama 2022, posisi kas UNTR mencapai Rp 35,7 triliun, dengan rasio kas 1,1 kali, relatif lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Luncurkan Ekskavator Hibrid Komatsu HB365-1 Teguh menilai, posisi kas ini cukup untuk mendukung rencana akuisisi potensial UNTR. Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, pertimbangan UNTR melakukan aksi buyback adalah untuk memberikan manfaat kepada pemegang saham, selain melalui pembayaran dividen. Hal ini dimungkinkan karena kondisi keuangan UNTR sangat sehat, sehingga
buyback ini tidak akan mengganggu modal kerja untuk membiayai kegiatan usaha. Sepanjang lima bulan pertama 2022, UNTR membukukan kinerja operasional yang positif. Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini mencatatkan penjualan alat berat Komatsu sebanyak 2.400 unit. Jumlah ini naik 123% dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 1.076 unit. Pangsa pasar atau
market share Komatsu per Mei 2022 sebesar 28%. UNTR memutuskan untuk mengerek naik target penjualan alat berat Komatsu hingga akhir tahun ini. UNTR memutuskan untuk menaikkan angka penjualan menjadi 4.800 unit dari sebelumnya 3.700 unit. Seiring adanya pedoman target baru ini, BRI Danareksa Sekuritas juga meningkatkan asumsi penjualan alat berat UNTR, dari semula 4.200 menjadi 4.800 unit hingga akhir 2022. Ini berarti, penjualan alat berat UNTR bisa mencapai sebanyak 343 unit per bulan di sisa bulan tahun ini. Rata-rata penjualan unit alat berat mencapai 360 unit per bulan pada periode 2017-2018, dimana saat itu harga batubara juga menguat.
“Dengan demikian, menurut kami target tahun 2022 dapat tercapai,” terang Teguh dalam riset, Jumat (15/7).
Sejauh ini UNTR memang belum merilis laporan kinerja per semester pertama 2022. Namun, BRI Danareksa Sekuritas meyakini hasil kinerja UNTR akan sejalan dengan perkiraan dan konsensus. Sebab, harga batubara saat ini masih bertengger di kisaran US$ 400 per metrik ton. Ditambah, performa UNTR selama lima bulan pertama secara keseluruhan telah mencapai 50% dari perkiraan yang dipasang BRI Danareksa Sekuritas. Dus, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham UNTR dengan target harga Rp 34.000. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi