KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan beras, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (
HOKI) masih mengupayakan pertumbuhan kinerja di semester kedua tahun ini, di tengah panen raya beras yang mulai berlangsung mundur di paruh pertama 2019. Ferdinand Dion,
Investor Relations HOKI bilang impact panen raya yang mundur telah terserap sampai kuartal I-2019. "Sedangkan di kuartal dua pas waktu panen raya juga lebaran, biasanya siklus tahunan lebih tinggi volume penjualannya," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/7).
Baca Juga: Buyung Poetra (HOKI) bagi dividen Rp 11 per saham, ini jadwalnya Pada periode lebaran tahun ini perseroan merasakan ada 5%-10% dibandingkan bulan-bulan biasa. Di tengah tingginya
demand, pada kuartal ketiga nantinya kata Dion siklus bisnis beras akan kembali normal. Untuk semester II biasanya produksi beras di Pulau Jawa tidak setinggi masa panen raya, padahal konsentrasi penduduk di pulau Jawa yang terbanyak di Indonesia. Jadi biasanya perseroan akan
supply beras dari Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan. HOKI cukup percaya diri lantaran sebagai pemain beras yang cukup lama tidak bergantung dengan satu daerah atau satu
supplier saja. Manajemen terus memastikan bahwa keberlanjutan untuk suplai ini tetap terjaga dimana perseroan sudah tahu siklusnya.
Baca Juga: Prospek Cerah, Ini Rekomendasi untuk Saham Buyung Poetra Sembada (HOKI) Sehingga, dapat menjaga persediaan beras yang sesuai dengan aturan pemerintah untuk masanya dan selebihnya bisa pesan dari daerah-daerah yang masih mempunyai suplai beras. Perusahaan pun saat ini masih berupaya meningkatkan kapasitas produksi dengan target 55 ton per jam di tahun ini. "Untuk kapasitas produksi masih dalam batas normal, belum terlalu
over capacity kerjanya," terang Dion. Mengenai raihan semester pertama tahun ini manajemen belum dapat membeberkannya, yang jelas diharapkan hasilnya lebih baik dibandingkan kuartal I-2019. Berkaca pada laporan keuangan kuartal I tahun ini
revenue HOKI tercatat sebesar Rp 398,62 miliar atau tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 380,42 miliar.
Baca Juga: Menilik strategi HOKI biar hoki sepanjang tahun ini Sementara itu beban pokok penjualan juga terkerek naik 5,2%
year on year (yoy) menjadi Rp 343,37 miliar di kuartal I-2019. Namun demikian laba kotor triwulan pertama tahun ini masih dapat diraih sebanyak Rp 55,25 miliar atau naik 1,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 54,26 miliar. Setelah dikurangi pos beban lainnya maka didapati laba bersih HOKI sepanjang tiga bulan pertama tahun sebelumnya ialah Rp 25,48 miliar atau turun 4,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 26,61 miliar.
Sementara itu perseroan juga dikabarkan tengah menjajaki penjualan di ritel modern, Alfamart di kawasan Sumatera. Dion bilang pasar tersebut telah dijajaki hanya saja porsinya belum terlalu signifikan kalau dibanding total penjualan ke saluran distribusi lain karena memang baru mulai awal tahun ini. Sampai kuartal-I 2019 kemarin salah satu penjualan terbesar HOKI berasal dari perusahaan ritel pemilik Indomaret, PT Indomarco Prismatama, dimana penjualannya tercatat Rp 90,73 miliar atau setara 22,7% dari total
revenue saat itu. Pertumbuhan penjualan di ritel tersebut ialah sebanyak 3,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 87,89 miliar.
Baca Juga: Buyung Poetra Mengejar Hoki di Sumatra Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .