JAKARTA. PT BW Plantation Tbk (BWPT) perlu segera menyiapkan pendanaan. Pasalnya, emiten perkebunan ini mencatat utang sebesar Rp 215,41 miliar yang jatuh tempo di tahun depan. Dalam laporan keuangan semester satu perseroan, tertulis bahwa BWPT memiliki utang bank jangka pendek Rp 176,07 miliar dan lembaga bukan bank Rp 39,33 miliar. Pertama, BWPT memiliki pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) senilai Rp 38,01 miliar berupa fasilitas kredit modal kerja. Kemudian, terdapat pula kredit modal kerja revolving Rp 100 miliar. Nah, dua pinjaman ini akan jatuh tempo 20 Februari 2015. "Untuk kredit modal kerja ke BNI kami roll over setiap tahun," ungkap Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan BWPT, Kelik Irwantono, kepada KONTAN, Kamis, (25/9).
BWPT ada utang Rp 215,4 M jatuh tempo tahun depan
JAKARTA. PT BW Plantation Tbk (BWPT) perlu segera menyiapkan pendanaan. Pasalnya, emiten perkebunan ini mencatat utang sebesar Rp 215,41 miliar yang jatuh tempo di tahun depan. Dalam laporan keuangan semester satu perseroan, tertulis bahwa BWPT memiliki utang bank jangka pendek Rp 176,07 miliar dan lembaga bukan bank Rp 39,33 miliar. Pertama, BWPT memiliki pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) senilai Rp 38,01 miliar berupa fasilitas kredit modal kerja. Kemudian, terdapat pula kredit modal kerja revolving Rp 100 miliar. Nah, dua pinjaman ini akan jatuh tempo 20 Februari 2015. "Untuk kredit modal kerja ke BNI kami roll over setiap tahun," ungkap Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan BWPT, Kelik Irwantono, kepada KONTAN, Kamis, (25/9).