BWPT baru menyerap capex 40%



JAKARTA. Tahun 2014 akan berakhir dalam 3 bulan mendatang. Namun, PT BW Plantation Tbk (BWPT) belum besar melakukan ekspansi. Ini telihat dari belanja modal atau capital expenditure (capex) yang baru terserap 40%. Sampai bulan Juli, BWPT baru menggunakan Rp 280 miliar dari anggaran Rp 700 miliar.

"Komposisinya Rp 210 miliar untuk perawatan dan penanaman. Sisanya Rp 70 miliar untuk fixed asset dan mill," sebut Direktur Keuangan merangkap Sekretaris Perusahaan BWPT, Kelik Irwantono, kepada KONTAN, Rabu, (3/9).

Adapun, emiten perkebunan ini akan membangun pabrik di Kalimantan Tengah pada tahun depan. Rencananya, pabrik tersebut akan memiliki kapasitas produksi 45 ton per jam. Untuk itu, investasinya adalah US$ 9 juta sampai US$ 11,25 juta. Dengan adanya pabrik baru tersebut, maka kapasitas produksi BWPT akan meningkat dari 210.000 ton menjadi 260.000 ton per tahun.


Meski begitu, Kelik mengaku belum tahu seperti apa sumber pendanaan untuk pembangunan pabrik tersebut. Terlebih dengan masuknya PT Rajawali Corpora yang kini memeluk 21,54% saham BWPT, perseroan akan mengajak pemegang saham barunya itu untuk membahas strategi perusahaan ke depannya.

Sekedar informasi, Rajawali mengambil 558,38 juta saham atau 12,48% saham BWPT dari Metacuma Group Ltd serta 405,1 juta saham atau 9,06% dari Pegasus CP One. Rajawali juga menempatkan Managing Director-Business Development & Investment Rajawali, Stephen Kurniawan Sulistyo, sebagai Komisaris Utama BWPT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia