JAKARTA. Turunnya biaya produksi bersamaan dengan peningkatan jumlah produksi alias skala ekonomis sangat penting bagi sebuah perusahaan, tak terkecuali PT BW Plantation Tbk (BWPT). Emiten perkebunan ini baru bisa mencapai skala ekonomis jika memiliki kapasitas produksi sekitar 350 ton crude palm oil (CPO) per jam.Sementara, hingga saat ini kapasitas produksi perusahaan baru sekitar 230 ton per jam. "Makanya, kami perlu menambah setidaknya tiga pabrik lagi untuk mencapai skala ekonomis tersebut," imbuh Kelik Irwantono, Sekertaris Perusahaan sekaligus Direktur Keuangan BWPT, Selasa (10/6).Rencana tiga pabrik tersebut menggunakan asumsi, empat pabrik yang telah dimiliki BWPT selama ini memiliki kapasitas produksi masing-masing sekitar 60 ton per jam. Nah, dengan dasar angka itulah maka BWPT perlu mendirikan pabrik baru dengan kapasitas 3 x 60 ton per jam.Namun, ini merupakan rencana jangka panjang BWPT. Sebab, pembangunan pabrik tersebut perlu diimbangi dengan usia produktif lahan tertanam BWPT. Saat ini, lahan tertanam BWPT memiliki pohon sawit dengan usia relatif muda, rata-rata 7 tahun, yang juga merupakan usia awal untuk berprosuksi."Untuk mencapai usia prima butuh waktu lagi sekitar delapan hingga sembilan tahun, mulai 2021 nanti dan ini masih lama," ujar Kelik. Sepanjang periode inilah BWPT bakal berupaya merealisasikan setidaknya tiga pabrik barunya itu.Mengingatkan saja, yang terbaru BWPT baru saja mendirikan pabriknya yang keempat. Pabrik ini berlokasi di Kalimantan Barat dan memiliki kapasitas produksi 60 ton per jam. Dalam waktu dekat, manajemen juga akan mendirikan pabrik kelima dengan biaya investasi sekitar US$ 15 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BWPT berniat bangun tiga pabrik baru
JAKARTA. Turunnya biaya produksi bersamaan dengan peningkatan jumlah produksi alias skala ekonomis sangat penting bagi sebuah perusahaan, tak terkecuali PT BW Plantation Tbk (BWPT). Emiten perkebunan ini baru bisa mencapai skala ekonomis jika memiliki kapasitas produksi sekitar 350 ton crude palm oil (CPO) per jam.Sementara, hingga saat ini kapasitas produksi perusahaan baru sekitar 230 ton per jam. "Makanya, kami perlu menambah setidaknya tiga pabrik lagi untuk mencapai skala ekonomis tersebut," imbuh Kelik Irwantono, Sekertaris Perusahaan sekaligus Direktur Keuangan BWPT, Selasa (10/6).Rencana tiga pabrik tersebut menggunakan asumsi, empat pabrik yang telah dimiliki BWPT selama ini memiliki kapasitas produksi masing-masing sekitar 60 ton per jam. Nah, dengan dasar angka itulah maka BWPT perlu mendirikan pabrik baru dengan kapasitas 3 x 60 ton per jam.Namun, ini merupakan rencana jangka panjang BWPT. Sebab, pembangunan pabrik tersebut perlu diimbangi dengan usia produktif lahan tertanam BWPT. Saat ini, lahan tertanam BWPT memiliki pohon sawit dengan usia relatif muda, rata-rata 7 tahun, yang juga merupakan usia awal untuk berprosuksi."Untuk mencapai usia prima butuh waktu lagi sekitar delapan hingga sembilan tahun, mulai 2021 nanti dan ini masih lama," ujar Kelik. Sepanjang periode inilah BWPT bakal berupaya merealisasikan setidaknya tiga pabrik barunya itu.Mengingatkan saja, yang terbaru BWPT baru saja mendirikan pabriknya yang keempat. Pabrik ini berlokasi di Kalimantan Barat dan memiliki kapasitas produksi 60 ton per jam. Dalam waktu dekat, manajemen juga akan mendirikan pabrik kelima dengan biaya investasi sekitar US$ 15 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News