BYD Ekspansi ke Turki dan Thailand dengan Investasi Miliaran Dolar



KONTAN.CO.ID - Produsen mobil listrik asal China, BYD Co., tengah melakukan ekspansi bisnis besar-besaran ke sejumlah negara.

Terbaru, perusahaan ini akan membangun pabrik di Turki dengan nilai investasi mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp16,251 triliun.

Melansir dari Bloomberg pada Minggu (7/7), pembangunan pabrik di Turki ini direncanakan untuk meningkatkan akses BYD ke Uni Eropa.


Turki memiliki perjanjian serikat pabean dengan Uni Eropa, sehingga dapat meningkatkan kehadiran produsen mobil China di Eropa.

Baca Juga: Ekspansi Bisnis, BYD akan Buka Pabrik Senilai US$1 Miliar di Turki

Sumber Bloomberg yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan, "Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diperkirakan akan mengumumkan kesepakatan tersebut pada hari Senin dalam sebuah upacara di provinsi Manisa, tempat pabrik tersebut akan dibangun."

Selain membangun pabrik di Turki, BYD juga mengakuisisi 20% saham di distributor lokalnya, Rever Automotive, di Thailand, yang merupakan pasar terbesarnya di luar China.

Melansir dari Reuters, akuisisi ini dilakukan saat Rever menghadapi penyelidikan pemerintah atas diskon besar-besaran yang membuat beberapa pelanggan merasa mereka membayar lebih untuk mobil mereka.

Produsen mobil yang berbasis di Shenzhen ini juga akan membuka pabrik pertamanya di Asia Tenggara, tepatnya di Thailand, dengan nilai investasi US$490 juta.

Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 150.000 kendaraan dan mempekerjakan 10.000 pekerja.

Rever Automotive, yang memiliki lebih dari 100 ruang pamer di Thailand, mulai menjual kendaraan BYD pada tahun 2022.

BYD segera menjadi merek mobil listrik terlaris di negara tersebut, menguasai 46% pangsa segmen mobil listrik di Thailand pada kuartal pertama 2024.

Baca Juga: BYD akan Akuisisi 20% Saham Rever Automotive Thailand

"Kami sangat senang dapat memperdalam kemitraan kami untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dan berkontribusi pada transisi Thailand menuju masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Liu Xueliang, General Manager Penjualan Mobil BYD Asia-Pasifik, dikutip dari Reuters pada Minggu (7/7).

Sebagai informasi, penjualan BYD melonjak ke rekor 982.747 kendaraan pada kuartal kedua, naik lebih dari 40% dari tahun lalu.

Produsen mobil ini mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi merek mobil terlaris di China.

Editor: Yudho Winarto