KONTAN.CO.ID - TANGERANG. BYD M6, model terbaru dari PT BYD Motor Indonesia, menargetkan penetrasi pasar di seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil. Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, menyatakan bahwa meski BYD M6 adalah produk baru di segmen low MPV, kehadirannya sebagai kendaraan listrik menawarkan sesuatu yang segar dan berbeda. Zhao menjelaskan bahwa BYD M6 didesain khusus untuk pasar Indonesia dan akan didistribusikan secara nasional.
"Kami ingin memastikan bahwa lebih banyak konsumen di seluruh Indonesia bisa mengakses kendaraan listrik tanpa khawatir tentang harga," kata Zhao kepada wartawan di ICE BSD, Jumat (26/7).
Baca Juga: BYD Motor Indonesia Targetkan Kirim 2.500 Unit ke Konsumen pada Akhir Juli 2024 Zhao menekankan bahwa meskipun kendaraan listrik dengan teknologi terbaru sering kali dianggap mahal, BYD telah melakukan riset dan pengembangan selama 20 tahun untuk memastikan harga tetap kompetitif. "Dengan BYD M6, kami berusaha membuat model ini menguntungkan untuk konsumen nasional," tambahnya. Zhao juga membandingkan situasi ini dengan awal peluncuran smartphone yang harganya tidak terjangkau pada masa lalu. "Sekarang, hampir setiap orang memiliki smartphone. Begitu pula dengan EV, harga akan menjadi lebih terjangkau seiring waktu," ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa meski BYD hanya memproduksi ban dan kaca secara eksternal, rantai pasokan internal perusahaan mendukung harga yang lebih kompetitif untuk konsumen. Mengenai strategi distribusi, Zhao mengungkapkan bahwa BYD telah melakukan berbagai upaya komprehensif untuk memahami kebiasaan pengemudi di berbagai daerah Indonesia. "Kami memutuskan untuk mendirikan pabrik di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan mayoritas pasar lokal," ujarnya. Sebagai informasi, BYD telah memanfaatkan lahan di kawasan industri Subang Smartpolitan untuk pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia. Pabrik mobil listrik BYD akan dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, khususnya di bagian utara kawasan tersebut. BYD akan menggunakan lahan seluas lebih dari 108 hektar untuk membangun fasilitas produksi mobil listrik di sana. Kelak, pabrik mobil listrik BYD dapat memproduksi hingga 150.000 unit per tahun.
Baca Juga: Sokonindo Automobile Gandeng Voltron Kembangkan Fasilitas Charging Station "Site pabrik kami sudah on track. BYD akan terus bekerja dengan seluruh partner untuk menyampaikan berita terbaru terkait pabrik," sambungnya. Seiring dengan popularitas BYD M6 yang semakin meningkat, Zhao menanggapi pertanyaan tentang waktu pengiriman.
Meskipun ada banyak permintaan dan ribuan unit masih menunggu untuk dikirim, Zhao memastikan bahwa BYD bekerja sama dengan semua dealer dan mitra untuk mempercepat proses pengiriman. "Kami menargetkan untuk mengirim lebih dari 2.500 unit pada akhir Juli. Meskipun saat ini ada keterlambatan, kami terus berusaha mempercepat pengiriman untuk semua model, termasuk M6," jelasnya. "Produk yang baik dengan teknologi terbaik pantas untuk ditunggu, dan kami meminta kepercayaan konsumen pada produk dan teknologi BYD," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .