KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BYD, perusahaan otomotif asal Tiongkok, mencatatkan penjualan kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia pada bulan Agustus 2024, mengungguli Tesla dengan selisih yang sangat besar. José Pontes, direktur data di EV Volumes, mengulas performa BYD dan merek-merek otomotif lainnya bersama editor Autovisat24, Tom Geggus. Strategi harga kompetitif BYD telah berhasil menempatkannya di puncak pasar EV global, dengan mencatatkan 355.174 registrasi pada bulan Agustus. Ini memberikan BYD pangsa pasar sebesar 24,2%, jauh lebih tinggi dibandingkan pesaingnya.
Tesla Mengalami Penurunan Fluktuatif
Tesla, yang berada di peringkat kedua, mengalami penurunan penjualan meskipun Cybertruck mulai mencapai sekitar 4.000 pengiriman per bulan. Model-model lain Tesla memperlambat pertumbuhannya, dengan total penjualan global mencapai 152.140 unit, atau 10,4% pangsa pasar pada bulan Agustus.
Baca Juga: Produsen Mobil China Unjuk Gigi di Paris Auto Show Wuling Raih Tempat Ketiga Li Auto Peringkat Empat
Wuling, berkat performa positif dari model Mini EV dan Bingo, berhasil menduduki peringkat ketiga dengan 58.725 unit terjual, mewakili 4% pangsa pasar. Li Auto menyusul di peringkat keempat dengan 49.883 registrasi dan 3,4% pangsa pasar.
Geely dan Leapmotor Masuk Daftar Top 10
Geely menutup bulan Agustus di posisi kelima dengan 42.181 unit terjual, mengamankan pangsa pasar 2,9%. Kebanyakan penjualan Geely datang dari model Galaxy E5 (12.227 unit) dan Panda Mini (11.122 unit). Di posisi kesepuluh, Leapmotor mencatatkan 28.022 registrasi, memberikan merek ini pangsa pasar sebesar 1,9%. Dengan 12 merek asal Tiongkok yang mendominasi posisi teratas, merek-merek besar seperti Ford, Peugeot, dan Jeep tidak masuk dalam 20 besar.
BYD Gandakan Penjualan Dibanding Tesla
Antara Januari hingga Agustus 2024, BYD mencatatkan dua kali lipat penjualan dibandingkan Tesla. Meskipun Tesla mencatatkan pertumbuhan pada bulan Januari, Mei, dan Juli, bulan-bulan lainnya menunjukkan hasil negatif. Namun, Tesla tetap berhasil mencatatkan tiga kali lebih banyak registrasi EV dibandingkan BMW.
Baca Juga: Terkait Tarif Mobil Listrik, Ini yang Diinginkan Uni Eropa dari China Di peringkat keempat, Li Auto mendekati BMW dengan hanya 39.095 unit yang memisahkan kedua merek ini, yang menunjukkan persaingan ketat untuk posisi ketiga tahun ini. Wuling, meskipun performanya tidak konsisten, juga berada di belakang BMW dengan selisih 43.042 unit.
Pemotongan Harga BYD Berhasil
Keberhasilan BYD didorong oleh strategi pemotongan harga serta peluncuran model baru. OEM ini menguasai 23,2% pasar EV global dalam delapan bulan pertama 2024, naik dari 21,8% pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, Tesla mencatatkan pangsa pasar 11%, turun dari 14,4% tahun lalu.
Geely–Volvo bertahan di posisi ketiga dengan pangsa pasar 7,8%, naik dari 6,1% pada tahun lalu. Di posisi keempat, Grup Volkswagen (VW) mencatatkan pangsa pasar 5,9%, sedangkan SAIC di posisi kelima dengan 5,2%.
Baca Juga: BYD Luncurkan Mobil Mewah Denza di Singapura Tesla Memimpin di Pasar BEV
Jika dilihat dari kategori kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), Tesla tetap memimpin dengan pangsa pasar 17,5% selama delapan bulan pertama 2024. Namun, angka ini turun dari 20,6% pada periode yang sama di 2023. Sementara BYD berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 15,9%. Geely–Volvo juga mencatatkan pertumbuhan positif dengan pangsa pasar 7,6%, naik dari 5,6% tahun lalu. SAIC berhasil mengamankan pangsa pasar 7%, dan Grup VW berada di posisi keenam dengan 8,8%. BMW Group berada di peringkat keenam dengan 4,3% pangsa pasar, diikuti Hyundai–Kia di posisi ketujuh dengan 4,2%.
Editor: Handoyo .