Cabai Habanero: Manis usaha budidayanya (1)



Sebagai bumbu dapur, cabai sudah sangat populer. Ada banyak sekali varietas cabai yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Salah satunya adalah cabai habanero atawa cabai gendot.

Cabai habanero terkenal karena rasanya yang sangat pedas. Cabai ini masuk kategori nomor tiga cabai terpedas di dunia, dengan tingkat kepedasan antara 100.000 hingga 350.000 skala scoville. Bandingkan dengan cabai rawit yang tingkat kepedasannya hanya 3.000 - 50.000 skala scoville.

Lantaran tingkat kepedasannya tinggi, pemakaian cabai habanero sebagai bumbu dapur tentu lebih hemat dibandingkan cabai biasa. Apalagi, harga cabai sekarang lagi mahal.


Makanya, banyak orang tertarik membudidayakan tanaman bernama Latin Capsicum chinense dari Semenanjung Yucatan, Amerika Serikat ini.

Salah satunya ialah Tyas Dwi Saputro asal Kediri, Jawa Timur. Ia sudah membudidayakan cabai ini satu tahun terakhir.Tyas mengaku, budidaya cabai ini menjanjikan karena permintaannya tinggi di pasaran. "Terutama permintaan benihnya," katanya.

Ia menjual benih cabai habanero dalam bentuk buah yang sudah matang dengan harga Rp 10.000 per 25 buah. Dari usahanya tersebut, Tyas bisa meraup omzet yang cukup lumayan, sekitar Rp 10 juta sebulan.

Pembeli cabai habanero hasil budidaya Tyas datang dari pelbagai daerah khususnya Jakarta."Cabai ini diminati karena rasanya yang super pedas, dan di situlah nilai market-nya," ujarnya.

Tyas membudidayakan cabai habanero di lahan yang ada di sekitar rumahnya. "Saya membudidayakan dengan menggunakan media tanam pot," jelasnya.

Budidaya cabai ini memang tidak sulit, sehingga bisa ditanam di pot di sekitar rumah. Kendati di dalam pot, produktivitas cabai habanero tetap tinggi. Setiap pohon bisa menghasilkan setengah kilogram buah cabai saat panen. Lumayan, kan?.

Usaha budidaya cabai habanero juga ditekuni Hanggodo Wibisono di Jember, Jawa Timur. Cuma, menurut dia, cabai habanero lebih banyak dijadikan tanaman koleksi oleh para kolektor tanaman.

Lantaran baru sebatas koleksi, peredaran buah cabai ini masih tergolong langka di pasaran. Kalau pun ada yang dijual, baru sebatas benih dalam bentuk buah yang sudah matang buat dikembangkan lagi.

"Saya sendiri fokus menjual benih cabai buat dijadikan bibit tanaman lagi," kata Hanggodo yang sudah membudidayakan cabai ini sejak tiga tahun lalu.

Hanggodo menjual benih cabai habanero dengan harga sebesar Rp 10.000 per 10 buah. Selain di Jember, lewat media online, ia juga kerap mendapatkan pesanan dari daerah-daerah lain.       (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri