JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Kuartal II 2015, hari ini (14/8). Nilai defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada triwulan kedua tahun ini diperkirakan kembali turun. Pelambatan ekonomi di dalam dan luar negeri, diprediksikan membuat neraca jasa dan perdagangan membaik, sehingga nilai CAD turun. Pada triwulan II 2015, nilai CAD diperkirakan tidak lebih tinggi dari 3% dari nilai produk domestik bruto (PDB), turun dari dua tahun sebelumnya yang selalu di atas 3% PDB. Kepala Ekonom BII, Juniman menghitung, defisit transaksi berjalan triwulan II 2015 secara nominal hanya akan sebesar US$ 5,4 miliar atau 2,5% dari PDB. Penurunan ini dipicu oleh turunnya harga minyak dunia yang membuat defisit neraca migas turun. Pada triwulan II 2014 defisit tercatat US$ 8,82 miliar atau 3,92% dari PDB. Neraca dagang triwulan II tahun ini diperkirakan juga akan surplus. "Ini ada perbaikan," ujarnya KONTAN, Kamis (13/8).
CAD tertolong krisis global
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Kuartal II 2015, hari ini (14/8). Nilai defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada triwulan kedua tahun ini diperkirakan kembali turun. Pelambatan ekonomi di dalam dan luar negeri, diprediksikan membuat neraca jasa dan perdagangan membaik, sehingga nilai CAD turun. Pada triwulan II 2015, nilai CAD diperkirakan tidak lebih tinggi dari 3% dari nilai produk domestik bruto (PDB), turun dari dua tahun sebelumnya yang selalu di atas 3% PDB. Kepala Ekonom BII, Juniman menghitung, defisit transaksi berjalan triwulan II 2015 secara nominal hanya akan sebesar US$ 5,4 miliar atau 2,5% dari PDB. Penurunan ini dipicu oleh turunnya harga minyak dunia yang membuat defisit neraca migas turun. Pada triwulan II 2014 defisit tercatat US$ 8,82 miliar atau 3,92% dari PDB. Neraca dagang triwulan II tahun ini diperkirakan juga akan surplus. "Ini ada perbaikan," ujarnya KONTAN, Kamis (13/8).