Cadangan AS diramal bengkak, harga minyak tertekan



SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) merosot dari level tertingginya dalam sepekan terakhir pada transaksi hari ini (10/4).

Mengutip data yang dihimpun Bloomberg, siang tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Mei turun sebesar 34 sen menjadi US$ 93,86 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 12.29 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 93,91 per barel. Penurunan harga minyak terjadi setelah cadangan minyak AS melonjak ke level tertingginya sejak 1981 silam. Berdasarkan data yang dirilis American Petroleum Institute, cadangan minyak AS naik 5,1 juta barel pada pekan lalu. Selain itu, pelaku pasar juga memprediksi, data Departemen Energi AS akan merilis data yang menunjukkan suplai minyak akan naik sebesar 1,5 juta barel menjadi sekitar 391 juta. Ini juga merupakan level tertingginya dalam 22 tahun terakhir. Dijadwalkan, data suplai minyak tersebut akan segera dirilis malam ini."Permintaan minyak dari AS masih lemah dan kita belum melihat adanya perubahan mengenai hal tersebut. Hal itu disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya angka pengangguran," jelas David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie