SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi ini (26/3) ditransaksikan mendekati level terendah dalam sepekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 12.43 waktu Sydney, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Mei berada di level US$ 99,29 per barel di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga kontrak minyak turun 0,4% menjadi US$ 99,19 per barel. Ini merupakan level terendah sejak 17 Maret lalu. Penurunan harga minyak terjadi setelah data industri yang dirilis menunjukkan adanya peningkatan cadangan minyak di AS, yang nota bene merupakan negara konsumen minyak terbesar dunia. Asal tahu saja, data yang dirilis American Petroleum Institute memperlihatkan kenaikan cadangan minyak AS sebesar 6,28 juta barel pada pekan lalu. Sementara itu, Energy Information Administration (EIA) juga dijadwalkan akan merilis data yang sama. Pelaku pasar memprediksi, data EIA akan menunjukkan adanya kenaikan cadangan minyak sebesar 2,5 juta barel pada pekan lalu. "Tekanan pada harga minyak akan datang pasca data cadangan minyak AS dirilis nanti malam. Diprediksi, data tersebut akan menunjukkan kenaikan cadangan minyak," jelas Mark Pervan, head of commodity research Australia & New Zealand Banking Group Ltd.Sedangkan harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei turun 1 sen menjadi US$ 106,98 per barel di ICE Futures Europe exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cadangan AS diramal membengkak, harga minyak turun
SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi ini (26/3) ditransaksikan mendekati level terendah dalam sepekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 12.43 waktu Sydney, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Mei berada di level US$ 99,29 per barel di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga kontrak minyak turun 0,4% menjadi US$ 99,19 per barel. Ini merupakan level terendah sejak 17 Maret lalu. Penurunan harga minyak terjadi setelah data industri yang dirilis menunjukkan adanya peningkatan cadangan minyak di AS, yang nota bene merupakan negara konsumen minyak terbesar dunia. Asal tahu saja, data yang dirilis American Petroleum Institute memperlihatkan kenaikan cadangan minyak AS sebesar 6,28 juta barel pada pekan lalu. Sementara itu, Energy Information Administration (EIA) juga dijadwalkan akan merilis data yang sama. Pelaku pasar memprediksi, data EIA akan menunjukkan adanya kenaikan cadangan minyak sebesar 2,5 juta barel pada pekan lalu. "Tekanan pada harga minyak akan datang pasca data cadangan minyak AS dirilis nanti malam. Diprediksi, data tersebut akan menunjukkan kenaikan cadangan minyak," jelas Mark Pervan, head of commodity research Australia & New Zealand Banking Group Ltd.Sedangkan harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei turun 1 sen menjadi US$ 106,98 per barel di ICE Futures Europe exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News