Cadangan Beras Pemerintah Belum Terpenuhi, Dirut Bulog Sebut Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan beras pemerintah (CBP) semakin menipis. Bulog menyebut, saat ini stok CBP tersisa 426.573 ton.

Bulog mendapat tugas untuk meningkatkan stok cadangan beras pemerintah hingga menjadi 1,2 juta ton hingga akhir tahun ini. Beragam skema digunakan untuk memenuhi CBP.

Namun dari skema normal, kemudian fleksibilitas hingga komersial, stok CBP masih belum mencapai target.


Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut ada surplus lebih dari 6 juta ton. Kementan pun menjanjikan 1 juta ton beras bisa dibeli Bulog dengan harga komersial.

Namun, barang yang dimaksud sampai sekarang tidak ada di lapangan. Buwas menegaskan, Bulog bukan berarti tidak ingin membeli beras petani, namun memang kondisi di lapangan barang beras atau gabah tidak ada. Dalam artian stok beras di lapangan tidak seperti yang diklaim Kementan.

"Bukannya kami tidak mau (menyerap), tapi memang jumlahnya tidak tercapai. Tidak ada barangnya," tegasnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (23/11).

Baca Juga: Skema Komersial akan Dimaksimalkan untuk Pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP)

Ia menambahkan, komitmen Kementan tersebut disampaikan saat rakortas pada awal November lalu. Bulog menyanggupi untuk membeli satu juta ton beras tersebut, bahkan anggaran telah disiapkan.

"Bahkan 1 juta ton pun kami siapkan anggarannya walaupun anggarannya utang. Itu sebagai bukti bahwa Bulog siap menyerap dalam negeri," tegasnya.

Buwas mengatakan, pihaknya juga sudah mencoba pendekatan ke pengusaha beras besar untuk penuhi CBP.

"Mereka juga tidak bersedia kepada kita dengan harga komersial karena mereka harus jaga suplainya untuk pasar mereka. Ini fakta di lapangan seperti itu, bukan kita tidak berpihak kepada petani, justru saya sangat berpihak kepada petani," ujarnya.

Sampai hari ini Bulog juga masih menyerap beras/gabah di seluruh wilayah Indonesia, meski jumlahnya kecil.

"Bahkan prediksi kami Januari itu belum ada panen dengan anomali cuaca sekarang dipertimbangkan. Jadi kita jangan menganggap ini enteng karena ini rawan sekali karena masalah perut dan mendasar. Jadi saya nggak tau kalau ada yang mengatakan pasti ada dan aman," kata Buwas.

Baca Juga: Tingkatkan Penyerapan Beras, Bulog Janji Maksimalkan Seluruh Jaringan yang Ada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat