HANOI. Ada berita baik dari Vietnam. Negara pengekspor beras terbesar kedua dunia tersebut, meningkatkan target ekspor berasnya tahun ini menjadi 4,6 juta ton. Sebelumnya, negara ini hanya mematok ekspor sebesar 4,5 juta ton saja. Namun, karena jumlah cadangan beras di negara tersebut berlebih, pemerintah Vietnam kemudian meningkatkan targetnya.Dalam sebuah pernyataan di situs resminya kemarin malam, pemerintah Vietnam mengatakan bahwa negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara itu hanya mengekspor sekitar 2,8 juta ton dari Januari hingga Juli. Padahal, menurut Perdana Menteri Nguyen Tan Dung seperti yang dikutip dalam situs itu, pihak perusahaan beras di negeri itu sudah menandatangani kontrak untuk mengekspor sekitar 3,6 juta ton.“Saat ini, jumlah beras yang tidak digiling di Vietnam membludak,” kata Dung. Oleh karenanya, para eksportir harus segera membeli beras tersebut dan mempercepat pengiriman beras ke luar negeri, sehingga para petani bisa mendapatkan penghasilan.
Terkait hal itu, perdana menteri meminta bank sentral Vietnam untuk memberlakukan tingkat suku bunga yang sesuai. Dengan demikan, para eksportir memiliki cukup modal untuk membeli beras dari para petani. “Hal itu pastinya juga mendorong tercapainya target ekspor,” jelasnya.