KUALA LUMPUR. Harga kontrak crude palm oil (CPO) mencatatkan penurunan untuk hari kedua pada transaksi perdagangan hari ini (11/7). Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran September turun sebesar 0,6% menjadi 2.363 ringgit atau US$ 748 per metrik ton di Bursa Malaysia Derivatives. Pada penutupan sesi pagi, kontrak yang sama berakhir di posisi 2.375 ringgit. Sementara, harga CPO fisik lokal untuk pengantaran Juli berada di level 2.400 ringgit kemarin (10/7). Penurunan harga CPO kali ini disebabkan oleh adanya potensi kenaikan cadangan CPO dari level terendah dua tahun di Malaysia. Pasalnya, hasil survei Intertek menunjukkan, terjadi penurunan pengiriman CPO dari Malaysia sebesar 16% menjadi 352.375 ton pada 10 hari pertama bulan Juli. Menurut Ong Chee Ting dan Chai Li Shin, analis Maybank Investment Bank Bhd, meski hal itu tidak merepresentasikan total pengiriman Juli, namun ini menandakan adanya penurunan permintaan karena para buyer sudah menyimpan stok pada Mei dan Juni untuk perayaan Idul Fitri. "Permintaan CPO selama Ramadahan akan melemah. Dan hal itu akan berlanjut hingga perayaan Idul Fitri pada Agustus mendatang," jelas Arhnue Tan, analis Alliance Investment Bank Bhd. Tan menambahkan, cadangan CPO akan naik pada Juli dengan kemungkinan mencapai 1,8 juta atau lebih tinggi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cadangan berpotensi naik, harga CPO tertekan lagi
KUALA LUMPUR. Harga kontrak crude palm oil (CPO) mencatatkan penurunan untuk hari kedua pada transaksi perdagangan hari ini (11/7). Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran September turun sebesar 0,6% menjadi 2.363 ringgit atau US$ 748 per metrik ton di Bursa Malaysia Derivatives. Pada penutupan sesi pagi, kontrak yang sama berakhir di posisi 2.375 ringgit. Sementara, harga CPO fisik lokal untuk pengantaran Juli berada di level 2.400 ringgit kemarin (10/7). Penurunan harga CPO kali ini disebabkan oleh adanya potensi kenaikan cadangan CPO dari level terendah dua tahun di Malaysia. Pasalnya, hasil survei Intertek menunjukkan, terjadi penurunan pengiriman CPO dari Malaysia sebesar 16% menjadi 352.375 ton pada 10 hari pertama bulan Juli. Menurut Ong Chee Ting dan Chai Li Shin, analis Maybank Investment Bank Bhd, meski hal itu tidak merepresentasikan total pengiriman Juli, namun ini menandakan adanya penurunan permintaan karena para buyer sudah menyimpan stok pada Mei dan Juni untuk perayaan Idul Fitri. "Permintaan CPO selama Ramadahan akan melemah. Dan hal itu akan berlanjut hingga perayaan Idul Fitri pada Agustus mendatang," jelas Arhnue Tan, analis Alliance Investment Bank Bhd. Tan menambahkan, cadangan CPO akan naik pada Juli dengan kemungkinan mencapai 1,8 juta atau lebih tinggi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News