KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2020 sebesar US$ 133,7 miliar, atau turun US$ 1,5 miliar dari posisi akhir September 2020 yang sebesar US$ 135,2 miliar. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat, penurunan cadangan devisa pada periode tersebut memang lebih disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. “Utamanya karena itu. Bukan karena intervensi nilai tukar rupiah, nilai tukar rupiah menguat sekali dalam beberapa saat terakhir. Sedikit overvalued, tapi masih tetap bagus,” ujar David kepada Kontan.co.id, Jumat (6/11).
Baca Juga: Cadangan devisa Oktober 2020 turun lagi, ini kata ekonom Bank Mandiri David juga melihat, kalau posisi cadangan devisa ini masih sangat kuat untuk menopang nilai tukar rupiah ke depan. Selain itu, juga didukung oleh beberapa faktor seperti neraca dagang yang surplus, arus modal asing yang masuk yang sudah relatif baik.