JAKARTA. Di tengah tekanan defisit transaksi berjalan dan inflasi, Indonesia masih diminati investor asing. Hal ini terlihat dari adanya kelebihan permintaan pada penerbitan surat utang global atau global bond pemerintah. Surat utang jangka panjang pemerintah ini mengalami kelebihan permintaan atau over subscribed hingga empat kali lipat. Jumlah permintaan atas surat utang berdenominasi valuta asing bertenor 10 tahun dan 30 tahun yang diterbitkan pemerintah (7/1) mencapai US$ 17 miliar. Padahal, penawaran awal hanya sebesar US$ 4 miliar. "Bid to auction ratio sekitar US$ 17 miliar menunjukkan minat investor masih besar untuk investasi di Indonesia," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (10/1).
Cadangan devisa Indonesia bisa tembus US$ 100 M
JAKARTA. Di tengah tekanan defisit transaksi berjalan dan inflasi, Indonesia masih diminati investor asing. Hal ini terlihat dari adanya kelebihan permintaan pada penerbitan surat utang global atau global bond pemerintah. Surat utang jangka panjang pemerintah ini mengalami kelebihan permintaan atau over subscribed hingga empat kali lipat. Jumlah permintaan atas surat utang berdenominasi valuta asing bertenor 10 tahun dan 30 tahun yang diterbitkan pemerintah (7/1) mencapai US$ 17 miliar. Padahal, penawaran awal hanya sebesar US$ 4 miliar. "Bid to auction ratio sekitar US$ 17 miliar menunjukkan minat investor masih besar untuk investasi di Indonesia," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (10/1).